Bisnis.com, JAKARTA- Keluarga adalah akar dimana anak belajar budaya dan etika.
Dari keluarga lah anak bisa belajar sifat dan sikapnya kelak yang akan diaplikasikan dalam lingkungan sosialnya.
Karena itu sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam keluarga.
Sosiolog dari Universitas Indonesia Prof. Dr. Paulus Wirutomo, M.Sc, mengatakan, keluarga adalah tempat pertama bagi seseorang untuk belajar tentang kehidupan sebagai seorang warga masyarakat yang baik.
Di dalamnya, kita belajar tentang nilai-nilai kehidupan, norma, sikap dan perilaku. Apa yang ditanamkan di dalam keluarga akan menjadi pegangan hidup yang penting bagi seseorang dalam berperilaku di tengah masyarakat. Itu sebabnya keluarga menjadi elemen penting dalam menyiapkan generasi yang kuat, sehat secara fisik dan mental, agar dapat berkontribusi secara positif terhadap bangsa dan negara.
Prof. Paulus Wirutomo juga menguraikan bahwa pesan kehidupan di dalam keluarga, pasti akan dihadapkan dengan berbagai pengaruh-pengaruh lain di dalam perkembangan jaman.
“Kondisi masyarakat berubah dari masa ke masa dan tantangan kehidupan di setiap era bisa berbeda. Maka, pesan kearifan keluarga akan diuji seiring berjalannya waktu. Umumnya, pesan kearifan keluarga, karena mengandung nilai-nilai dasar kebaikan, akan selalu menjadi bahan pertimbangan penting dalam menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan yang tengah dihadapi oleh tiap generasi keluarga sebagai suatu pegangan hidup,” jelasnya.
Salah satu pesan kearifan keluarga yang umumnya sering diajarkan adalah tentang menjaga kesehatan fisik. Prof. Paulus mengatakan bahwa pesan kearifan tersebut adalah pesan yang baik karena kesehatan jasmani anggota masyarakat berperan dalam pembangunan bangsa.
“Umumnya, bangsa yang kuat dan maju itu didukung oleh kondisi masyarakat dengan kesehatan fisik yang baik: mens sana in corpore sano (di dalam tubuh yang sehat ada jiwa yang sehat), sehingga mereka dapat beraktifitas dan berkarya dengan optimal. Maka, pesan kearifan keluarga untuk menjaga kesehatan jasmani berperan untuk membentuk keluarga yang kuat dan berujung pada bangsa yang kuat,” tutupnya.
Senada dengan penjelasan Prof. Paulus, mantan atlet badminton peraih medali emas Olimpiade 1992 Alan Budikusuma dan Susi Susanti berkomentar, keluarga adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan keluarga mereka
"Keluarga adalah pendukung utama kami untuk berprestasi di olahraga bulutangkis. Tidak hanya meyakinkan kami bahwa prestasi itu dapat diraih dengan kerja keras, orang tua juga adalah sosok spesial yang mendidik kami bahwa keberhasilan harus diraih melalui kedisiplinan; mengelola jadwal latihan dengan baik dan memastikan kami mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, serta kebiasaan positif lainnya seperti minum susu," ujar mereka.
Kini, katanya, pesan kearifan yang sama mereka teruskan kepada anak-anak kami dan anak-anak yang kami latih, bahwa menjadi juara harus disiapkan dari sekarang - butuh kerja keras, pantang menyerah, dan fokus menjaga kesehatan diri agar dapat memberi sumbangsih terbaik bagi bangsa dan negara di masa depan.
Dalam rangka menanamkan kebaikan dalam keluarga, Frisian Flag yang merayakan 95 tahun keberadaannya di Indonesia, menggelar kampanye ’95 Pesan untuk Masa Depan’.
Marketing Director Frisian Flag Indonesia Felicia Julian mengatakan melalui momentum 95 tahun ini, mereka ingin mengajak keluarga Indonesia untuk berbagi pesan kearifan keluarga tersebut dan mewariskannya kepada generasi berikutnya.
Pesan terpilih akan ditampilkan di kemasan khusus produk Frisian Flag Indonesia dalam rangka '95 Tahun'. Selain itu, kami juga menyiapkan 95 paket wisata untuk 95 keluarga terpilih yang mengikuti program promosi di toko,” tambah Felicia. Untuk informasi lebih lengkap, ikuti terus kegiatan ’95 Pesan untuk Masa Depan’ di Facebook dan Instagram Frisian Flag Indonesia.