Lukisan berjudul Pantai flores karya Basoeki Abdullah / Bisnis -Diena Lestari
Bisnis Style

48 Lukisan Maestro Dipamerkan Gratis di Galeri Nasional

Dika Irawan
Jumat, 4 Agustus 2017 - 08:37
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pameran koleksi seni rupa Istana Kepresidenan kembali dihelat di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Mengusung tema Senandung Ibu Pertiwi, dalam gelaran itu ditampilkan 48 lukisan dari 41 maestro seni rupa dari abad ke-19 dan abad ke-20.

Publik berkesempatan menyaksikan dari dekat lukisan para seniman besar tersebut hingga 30 Agustus, setelah terlebih dahulu mendaftar di www.bek-id.com.

Pameran kali kedua yang digelar secara gratis untuk umum ini menjadi istimewa karena memiliki tiga tujuan yakni, pertama, menunjukkan lukisan unggulan dari seniman Indonesia kepada komunitas Internasional.

Kedua, memberikan kesempatan kepada publik untuk menikmati karya berkualitas tinggi yang selama ini tersimpan di balik tembok Istana Kepresidenan.

Ketiga, merupakan komitmen dari Kementerian Sekretariat Negara dalam pemeliharaan karya seni unggulan dari masa lalau yang menjadi koleksi di istana kepresidenan di beberapa daerah.

Empat kurator yakni Asikin Hasan, Amir Sidharta, Mikke Susanto, dan Sally Texania, menghadirkan karya dari seniman besar Tanah Air a.l. Raden Saleh, Basoeki Abdullah, Hendra Gunawan, Barli Sasmitawinata, Dullah, Ernest Dezentjé, Abdul Djalil Pirous, Ahmad Sadali, Dullah, dan Abdullah Suriosubroto.

Kurator Asikin Hasan mengatakan, lukisan tertua yang dipamerkan adalah karya Raden Saleh yang bertajuk Harimau Minum (1863).

“Juga kami tampilkan lukisan karya Abdullah Suriosubroto berjudul Pemandangan Sekitar Merapi (1930). Dia ini adalah ayahnya seniman Basoeki Abdullah. Tidak ketinggalan kami pilih juga karya pelukis yang masih hidup sampai sekarang yaitu A.D. Pirous [usianya saat ini 84 tahun],” ujarnya kepada Bisnis belum lama ini. 

Asikin mengatakan dalam pameran kali ini, lukisan karya Basoeki Abdullah berjudul Pantai Flores (cat minyak pada kanvas, 117 cm x 180 cm) dijadikan lukisan utama yang akan dilihat pengunjung di dalam ruang utama pameran di Gedung A, Galeri Nasional.

Lukisan tersebut, memiliki nilai historis meningat gambar awalnya dibuat oleh Presiden Soekarno dan kemudian diteruskan oleh Basoeki Abdullah.

Penulis : Dika Irawan
Editor : Diena Lestari
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro