Bisnis.com, JAKARTA - Musisi Yockie Suryo Prayogo berharap lebih banyak ruang untuk musik Indonesia. Yockie mengaku sangat menyayangkan beberapa gelaran musik yang lebih memprioritaskan musisi asing.
Mengomentari konser band mancanegara yang diadakan di salah satu cagar budaya di Yogyakarta, Yockie mengaku tidak terkesan dengan hal tersebut. Menurutnya, seharusnya musisi lokal juga mendapat akses yang sama untuk mengadakan konser di tempat serupa.
"Itu kan lahan kita, kok yang mendapat kehormatan malah orang asing," ujarnya, Selasa (3/10/2017).
Meski begitu, dia tidak mau menyalahkan persoalan ini kepada pihak promotor musik yang ada di Indonesia. Menurut dia hal ini justru muncul karena karya dari musisi Indonesia saat ini tidak bisa diserap secara maksimat oleh masyarakat.
"Band lokal itu susah banget, produknya gak diserap masyarakat dengan baik," tambahnya.
Yockie mangatakan seharusnya musisi di Indonesia yang memang hidup dari musik harus bisa menguasai pasar yang ada. "Saya hidup dari pasar, saya harus rebut pasar kita ini."
Masalah ini juga menurutnya disebabkan kualitas musisi saat ini yang tidak mampu menyampaikan masalah sosial melalui lagu.
"Yang universal itu bukan musiknya, yang universal itu do-re-mi-nya, yang universal itu nadanya, tapi persoalan dan kontennya ini yang gak sama," katanya.
Dalam waktu dekat dia akan mengadakan konser bertajuk Yockie Suryo Prayogo in Rock Menjilat Matahari.
Konser ini sedikit berbeda dari beberapa konser sebelumnya yang mengusung lagu-lagu pop yang dibuatnya.
Menurut dia musik rock lebih mampu menyampaikan kritik atau kegelisahan yang dirasakannya. Salah satu karyanya seperti Jurang Pemisah yang dikeluarkan pada tahun 1973 disebutnya mewakili kegelisahaan yang dia rasakan waktu itu.
"Rock itu lebih spontan dan lugas,lagu pop agak sulit, karena tidak mampu menyampaikan apa yang saya ingin sampaikan," katanya.