Ilustrasi/Reuters
Health

WASPADAI FILARIASIS : Begini Cara Nyamuk Antarkan Cacing Filaria Penyebab Kaki Gajah

Nindya Aldila
Minggu, 8 Oktober 2017 - 12:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Filariasis atau kaki gajah disebabkan oleh nyamuk. Penderita kaki gajah mengalamai penyumbatan perdaran darah sehingga mengakibatkan pembengkakan bagian tubuh tertentu.

Tidak ada gejala khusus dalam penyakit ini dan perkembangan penyakit bisa terjadi dalam waktu tahunan.

Dikutip dari siaran resmi Kementerian Kesehatan, Minggu (8/10/2017), filariasis disebabkan cacing Filaria yang berukuran sangat kecil dengan bentuk menyerupai benang, yang hidup di dalam tubuh manusia.

Ada tiga spesies cacing yang bisa menyebabkan filariasis, yaitu wuchereria brancofti, brugia malayi, dan brugia timori.

Cacing filaria bertahan hidup selama 4-6 tahun di dalam saluran getah bening , berkembang biak di dalam tubuh dan menghasilkan jutaan anak cacing yang beredar di dalam darah dan menyumbat sehingga mengakibatkan pembengkakan bagian tubuh.

Penyakit kaki gajah bisa menyerang siapa pun, baik orang tua maupun anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, dan bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, kantong buah zakar, payudara, dan alat kelamin.

Penyakit kaki gajah ditularkan dari seseorang yang dalam darahnya terdapat anak cacing (mikrofilaria) kepada orang lain melalui gigitan nyamuk.

Semua jenis nyamuk bisa menjadi vektor penular penyakit kaki gajah, mulai dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat. Pada saat nyamuk menghisap darah, mikrofilaria terhisap dan masuk ke badan nyamuk.

Dalam tubuh nyamuk, mikrofilaria berubah menjadi larva dalam jangka waktu sekitar 1-2 minggu. Saat nyamuk yang telah terinfeksi tersebut menghisap darah orang yang sehat, larva akan menempel bahkan menembus masuk ke dalam tubuh manusia kemudian bermigrasi ke saluran getah bening dan tumbuh menjadi cacing filaria dewasa dan berkembang biak di sana.

GEJALA

Pada saat terinfeksi cacing filaria, tidak ada gejala yang jelas. Perkembangan penyakit dapat dirasakan dalam waktu cukup lama hingga bertahun-tahun. Namun, biasanya timbul demam selama 3-5 hari yang berulang. Demam hilang saat penderita beristirahat, tetapi muncul kembali setelah penderita bekerja berat, tetapi demam sembuh sendiri tanpa diobati.

Saat cacing filaria masuk ke dalam tubuh, biasanya tubuh memberi reaksi berupa pembengkakan saluran getah bening di daerah lipatan paha atu ketiak yang tampak kemerahan, panas dan sakit. Lebih lanjut, bisa timbul bisul yang kemudian pecah dan mengeluarkan nanah atau darah.

Gejala kronis dari penyakit kaki gajah yaitu berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).

Beberapa ada yang mengalami sukar kencing, air kencing seperti susu karena banyak mengandung lemak dan kadang disertai darah, dan kehilangan berat badan.

Penyakit kaki gajah ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis darah. Sampai saat ini hal tersebut masih dirasakan sulit dilakukan karena microfilaria hanya muncul dan menampilkan diri dalam darah pada waktu malam hari selama beberapa jam saja atau disebut nocturnal periodicity.

Bagi penderita penyakit kaki gajah diharapkan kesadarannya untuk memeriksakan ke dokter dan mendapatkan penanganan obat-obatan sehingga tidak menjadi sumber penularan bagi masyarakat lainnya.

Sedangkan bagi masyarakat untuk mencegah agar terhindar dari penyakit kaki gajah upayanya adalah memutus rantai penularan dengan meminum obat pencegah penyakit kaki gajah sekali setahun selama minimal 5 tahun.

Selain itu, perlu upaya menghindari gigitan nyamuk dan memberantas sarang nyamuk. Pemberian obat pencegahan massal (POPM) akan sangat lemah kalau tidak disertai dengan pemusnahan vektor penyakit (nyamuk).

Tahun ini, pemerintah memberikan sertifikat bebas filariasis kepada 13 kabupaten/kota atas keberhasilan pengendalian penyakit kaki kajah di wilayahnya. Sementara itu, pada 2016 lalu, sertifikat eliminasi filariasis juga telah diberikan kepada 4 kabupaten/kota

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro