Bisnis.com, JAKARTA- Film Loving Vincent yang disutradarai pasangan suami istri sutradara Hugh Welchman dan Dorota Kobielva menawarkan pendekatan berbeda dalam membuat film biopic seorang legenda seni rupa, VIncent Van Gogh.
Film ini menggunakan tak kurang dari 65.000 frame lukisan dan melibatkan 125 pelukis dari seluruh dunia. Perlu 6 tahun untuk menyelesaikan proyek ini. Film ini adalah film pertama yang menggunakan lukisan ke dalam animasi, melibatkan begitu banyak pelukis, dan ribuan frame.
Setidaknya prodkusi film ini menghabiskan biaya sekitar $5,5 juta atau setara dengan Rp75 miliar. Proses pembuatannya juga memerlukan waktu selama 6 tahun. Sebanyak 130 lukisan dari Van Gogh juga akan terlihat dalam film ini, dijahit menjadi sebuah latar untuk adegan-adegan di dalamnya.
“Sutradara tidak mau membuat lukisan Van Gogh, dia mau semua adegan terjadi dalam lukisan karya Van Gogh sendiri,” ujar aktor pemeran Douglas Booth (pemeran Armand Roulin) sebagaimana dilansir dari The Independent.
Bayangkan lukisan-lukisan Van Gogh seperti Starry Night atau The Night Cafe jadi sebuah gambar hidup dalam film. Anda akan masuk ke dalam dunia lukisan Van Gogh dan melihat bagaimana kisah hidupnya dengan gambar bergaya khasnya.
Pasangan sutradara Welchman dan Kobielva mengatakan film ini akan mencoba berfokus pada hari terakhir hidupnya yang masih misteri. Dia ingin menampilkan pandangan dari orang-orang yang berada di sekitarnya pada masa terakhir hidupnya.
Welchman mengatakan dalam film ini dia juga sebisa mungkin ingin menghindari menampilkan kegilaan dari Van Gogh dalam hidupnya. Dia ingin menitikberatkan film ini pada sebuah dunia yang dipenuhi kata-kata dan karya-karya dari sang legenda.
Film Loving Vincent sudah mulai ditayangkan di beberapa negara di dunia. Di amerika dan Perancis film ini sudah mulai tayang bulan lalu. Di Inggris film ini akan tayang pada tanggal 13 Oktober 2017. Sayangnya, belum ada informasi yang menyatakan bahwa film ini akan ditayangkan di Indonesia.