Bisnis.com, JAKARTA - Media sosial menjadi medium orang untuk menjadi terkenal yang paling mudah. Hanya dengan modal penampilan menarik saja, seseorang bisa langsung jadi terkenal, bahkan menghasilkan uang dari skema endorse. Media sosial instagram jadi salah satu yang paling populer digunakan untuk mendulang popularitas.
Tak hanya orang dewasa, belakangan selebritas instagaram (selebram) juga muncul dari kalangan anak-anak. Banyak orang tua yang secara sadar membuatkan akun instagram untuk anak-anak mereka. Dengan ataupun tanpa niatan sebelumnya, mereka menjadi jutawan muda dengan penghasilan dari berbagai endorsement yang diterima.
Psikolog Anak Santosa Elizabeth berpendapat dalam kemunculan selebgram anak seperti saat ini, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana peranan atau keputusan orang tua yang membuatkan instagram untuk anak-anak mereka. Selama ini, banyak orang tua yang berdalih membuat akun tersebut untuk koleksi foto-foto dan dokumentasi keluarga mereka.
"Saya punya banyak teman yang anaknya dibuatkan akun seperti itu, dan menurut saya, mohon maaf ya, bukan cuma kalangan artis, tapi banyak orang tua biasa atau para presenter televisi juga sudah mulai membuatkan akun seperti itu untuk anak mereka. Saya kurang tahu alasannya, tetapi kalau saya tanya biasanya mereka menjawab buat koleksi foto-foto mereka, atau dokumentasi keluarga," jelasnya.
Dalam beberapa contoh kasus yang ditemuinya, banyak orang tua yang melakukan hal tersebut karena obsesi para orang tua yang tidak kesampaian sewaktu kecil. Buah hati mereka, kemudian diarahkan untuk mencapai obsesi tersebut.
"Contohnya, ada teman saya yang dulu kuliah bareng dia. Lalu dia menikah dengan orang asing, dia obsesi sekali anaknya jadi bintang film atau selebritas. Hal itu dia terapkan pada anaknya. Dia ingin mencapai obsesi itu lewat anaknya, tetapi dengan cara orang tuanya, bukan cara si anak," katanya.
Menurutnya, selama anak memang punya kemampuan ataupun kompetensi untuk menjadi terkenal menurutnya media sosial akan sangat memantu perkembangan karier mereka. Tetapi jika hanya bermodal lucu, atau menggemaskan, media sosial bisa jadi pisau bermata dua karena akan memberikan ketenaran yang tidak semestinya mereka dapatkan dalam waktu yang singkat.
"Kalau mereka sudah punya popularitas yang tinggi, ingat-ingatlah mereka bisa saja menjalani gaya hidup yang salah karena tenar dadakan. Seperti pemain film Home Alone Macaulay Culkin yang jadi tiba-tiba terkenal karena film tersebut. Karena tidak siap dia akhirnya terjeerumus kepada hal-hal negatif, bisa kita lihat sekarang nasibnya seperti apa," katanya.
Santosa mengingatkan kepada setiap orang tua, bahwa aturan minimum 13 tahun ke atas untuk penggunaan media sosial adalah acuan yang seharusnya dipatuhi. Dengan melanggar aturan tersebut, sebenarnya orang tua telah abai terhadap perhitungan psikologis dan sosiologis yang sudah dibuat demi keamanan penggunaan media sosial.
"Artinya itu [batas minimum 13 tahun] pasti tidak cuma sekadar angka, tetapi pasti sudah ada pertimbangan, psikologi, sosiologi, bahwa usia 13 adalah minimumnya. Kalau orang tua masih memberikan, saya kembalikan kepada mereka ya, silahkan dan hati-hati saja. Susah juga diatur, orang tua zaman now itu," imbuhnya.