Gerai Starbucks di Terminal Tom Bradley, Bandara LAX Los Angeles, AS./Reuters
Kuliner

Starbucks Cs Diminta Publikasi Kandungan Kimia Berbahaya di Produknya

Surya Rianto
Sabtu, 31 Maret 2018 - 12:06
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ada kebiasaan paling enak merokok sambil 'ngopi'. Seolah-olah rokok dan kopi adalah dua sejoli yang tidak bisa dipisahkan.

Saking erat hubungan antara rokok dan kopi, kini para penjual kopi di Amerika Serikat(AS) diminta untuk memberi tahu kepada konsumennya terkait kandungan zat kimia di dalamnya yang berpotensi menyebabkan kanker.

Sejauh ini, produk rokok yang hanya memberikan informasi dampak negatif bila mengonsumsi produk itu kepada konsumen. Namun, hal itu juga akan terjadi pada penjual kopi di California, AS.

Para penjual kopi dari yang kecil sampai besar di AS disebut tidak bisa lepas dari undang-undang California yang mengharuskan mereka memberi tahu konsumen kalau kopi yang dijajakan mengandung zat kimia penyebab kanker.

Seorang hakim di negara bagian California pun mengeluarkan keputusan sementara terkait kegagalan beberapa perusahaan penyedia kopi dalam mempertimbangkan kesehatan masyarakat. Hal itu disebabkan, kandungan kopi yang dijajakan di Negeri Paman Sam itu mengandung kimia akrilamida yang bisa menyebabkan kanker.

Beberapa perusahaan besar yang digugat terkait menjajakan produk kopi berbahaya itu antara lain, Starbucks Corp, Target Corp, 7-ELeven Inc., Whole Foods Market, dan beberapa lainnya. Semua perusahaan itu dinilai gagal mematuhi peringatan yang diminta negara yakni, Proposisi California 65 untuk kandungan kimia akrilamida dalam kopi.

Starbucks Cs Diminta Publikasi Kandungan Kimia Berbahaya di Produknya

Akrilamida

Seperti dikutip Bloomberg pada Sabtu (31/3/2018), para penjaja kopi di Negeri Paman Sam itu pun akan melakukan keberatan atas putusan yang diusulkan hakum paling lama 10 April 2018, tetapi beberapa pengecer kopi malah sudah menyelesaikan gugatan dengan membayar denda dan setuju menampilkan pemberitahuan peringatan bahaya kandungan kimia di tokonya.

Nah, usut punya usut ternyata yang menggugat 90 penjaja kopi itu adalah kelompok nirlaba yang dinilai kurang terkenal. Alasannya, mereka menilai penjaja kopi telah melanggar undang-undang California yang mewajibkan perusahaan memperingatkan konsumen atas bahan kimia penyebab kanker yang terkandung dalam produknya.

Adapun, bahan kimia akrilamida itu terkandung pada produk biji kopi panggang yang hadir dalam kadar cukup tinggi.

Pihak Starbucks pun menolak berkomentar terkait hasil sementara pengadilan tersebut. Seperti dikutip Reuters, National Coffee Association (NCA) pun mengaku tengah mempertimbangan banding dan tindakan hukum lebih lajut.

Starbucks Cs Diminta Publikasi Kandungan Kimia Berbahaya di Produknya

Menyesatkan

NCA memberikan pernyataan kalau label peringatan kanker pada kopi itu sangat menyesatkan. Pedoman diet pemerintah AS pun mencatat kopi dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat.

Namun, Hakim Pengadilan Tinggi Los Angeles Elihu Berle mengatakan, para perusahaan itu [penjaja kopi] telah gagal membuktikan kalau konsumsi kopi bisa memberikan manfaat bagi kesehatan manusia.

Pihak Dunkin Donuts, Mcdonald's Corp., Peet, dan penjual kopi besar lainnya pun tidak menanggapi komentar tersebut.

Starbucks pun disebut telah gagal menunjukkan kalau produknya sehat dan tidak menyebabkan kanker. Pasalnya, hasil menunjukkan tingkat akrilamida dalam kopi Starbucks masih berada pada level yang berpotensi menimbulkan risiko kaker.

Pada fase kedua, para terdakwa juga gagal membuktikan ada tingkat risiko alternatif yang dapat diterima.

Penggugat masalah kopi penyebab kanker ini adalah Council for Education and Research on Toxics (CERT). Lembaga itu menyerukan denda kepada perusahaan kopi senilai US$2.500 per konsumen yang sudah terpapar bahan kimia yang dijajakan tanpa pemberitahuan sejak 2002 di California.

Penulis : Surya Rianto
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro