Bisnis.com, JAKARTA - Dalam dunia medis, organ reproduksi kewanitaan bukan hanya terancam oleh satu atau dua persoalan kesehatan, tetapi terdapat lima masalah utama yang kerap menyulitkan perempuan melakukan kegiatannya sehari-hari.
Menurut Grace Valentine, Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan) di Rumah Sakit Pondok Indah Group, kelima masalah utama tersebut mendominasi persoalan kewanitaan, khususnya bagi mereka yang masih berada pada usia reproduksi, yakni mulai 18 sampai 46 tahun atau sebelum menopause.
"Pada usia reproduksi, wanita menghadapi lima ancaman masalah utama kewanitaan, yakni gangguan haid, mioma, endometriosis, vaginitis dan kanker seviks," ujarnya, belum lama ini.
Dia menjelaskan, secara garis besar gangguan haid terbagi pada tiga kondisi, yakni Menorrhagia, Amenorhea dan Dismenorea. Menorrhagia merupakan kondisi perdarahan haid yang banyak atau lama, sedangkan Amenorhea merupakan siklus haid lebih dari 35 hari dan Dismenoria merupakan kondisi nyeri pada saat mengalami haid dan terjadi pada 50%-90% wanita usia reproduksi.
Masalah utama kedua yang kerap dialami wanita, lanjut Grace, adalah Mioma. Mioma merupakan pertumbuhan tumor yang berasal dari otot rahim berbentuk bulat dan keras. Persoalan ini sebenarnya dapat dialami oleh semua usia wanita sejak mulai haid meski lebih dari 50% terjadi pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Mioma juga diyakini dapat terjadi karena faktor genetik.
Adapun masalah utama kewanitaan ke-3 adalah apa yang disebut dengan Endometriosis, yakni penyakit yang disebabkan oleh tumbuhnya jaringan menyerupai selaput lendir rahim (endometrium) di luar rongga rahim.
Sementara masalah utama kewanitaan ke-4 adalah Vaginitis, yakni Inflamasi di vagina. Menurut Grace Valentine, sebanyak 30% wanita berkemungkinan besar mengalami Vaginitis, dengan kata lain, 3 dari 4 wanita akan mengalaminya.
Adapun masalah utama kewanitaan ke-5 merupakan salah satu penyakit yang paling dikhawatirkan, yaitu kanker serviks. Saat ini setiap 1 menit muncul 1 kasus baru kanker serviks di seluruh dunia dan penyakit ini mengakibatkan 1 kematian setiap dua menit. Sedangkan di Indonesia, muncul 41 kasus baru kanker serviks dan membawa 20 kematian, setiap hari.
Caption foto: Grace Valentine, Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan) Rumah Sakit Pondok Indah Group saat memaparkan masalah-masalah utama kewanitaan, di Jakarta, belum lama ini.