Bisnis.com, JAKARTA – Seiring dengan banyaknya keinginan pasar untuk menikmati makanan-makanan autentik ketika berwisata, para penyedia jasa perjalanan wisata kian menitikberatkan konten kuliner.
Misalnya, salah satu penyedia jasa perjalanan wisata Pelangi Benua yang baru-baru ini memiliki fokus yang lebih dalam pada wisata kuliner.
Founder Pelangi Benua Beby Vinny Mulyadi mengungkapkan bahwa terjadi perubahan tren wisata kuliner. Perubahan ini didorong oleh kalangan milenial.
Menurutnya, milenial menjadi penentu tren, baik yang telah terjadi saat ini, maupun yang akan terjadi beberapa waktu ke depan.
Beby menjelaskan bahwa generasi milenial adalah generasi yang menyukai tantangan dan eksplorasi yang lebih jauh tentang suatu makanan. Generasi inilah yang akan merencanakan sebuah perjalanan yang dapat mencakup petualangan tentang kuliner.
“Mereka [kaum milenial] bukan sekedar makan, tetapi mau tahu makanan ini datang darimana, siapa yang buat, dan bagaimana cara menyantapnya. Mereka pengen tahu makanan ini gimana ceritanya. Perilaku konsumsi mereka lebih fokus pada food tourism,” ujarnya dalam acara The Rise of Food Tourism di Jakarta Selatan baru-baru ini.
Hal ini dikuatkan survei yang dilakukan oleh UN World Tourism Organization (UNWTO) yang menyatakan bahwa 87% dari jumlah responden milenial mengakui bahwa food tourism atau gastronomi kuliner menjadi hal penting dalam perjalanan wisata.
Jadi, memberi pengalaman yang berbeda tentang makanan adalah fokus utama yang perlu diinovasikan oleh para penyedia jasa perjalanan wisata.
Dia mengakui bahwa hampir seluruh wilayah Indonesia memiliki cerita kuliner yang menarik. Namun, yang menjadi tantangan adalah mengolah dan mengemas konten serta kesiapan infrastrukturnya.