Bisnis.com, JAKARTA – Ibukota Thailand, Bangkok, terkenal karena makanan jalanan dan belanja yang menyenangkan serta kehidupan malam yang gemerlap.
Kali ini negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara tersebut memiliki upaya terbaru untuk merayu wisatawan, yakni menyajikan budaya dataran tinggi dengan mengubah nuansa metropolis menjadi galeri seni.
Disajikanlah sebuah pameran yang disebut dengan Bangkok Art Biennale. Pameran ini menampilkan lebih dari 200 buah karya seni dari puluhan seniman di seluruh dunia, seperti Yayoi Kusama dari Jepang dan Choi Jeong Hwa dari Korea Selatan.
Lukisan, foto dan video, instalasi dan seni pertunjukan dipajang di 20 tempat di seluruh kota, sebagian besar di mal atau di tempat wisata utama. Para seniman mengungkapkan interpretasi mereka tentang Bangkok.
“Seni visual adalah media yang sangat kuat,” tutur Direktur Seni Pameran Apinan Poshyananda, seperti dilansir dari Bloomberg, baru-baru ini.
Dari sekian banyak karya seni yang menawan, yang tertinggi di festival tersebut adalah patung Golden Lost Dog, yang ditempatkan di luar hotel bintang lima dekat sungai Chao Phraya di Bangkok.
“Temanya adalah tentang keberadaan kami, tentang kami sekarang dan tentang generasi masa depan,” kata penciptanya, seniman Prancis Aurèle Ricard.
Dia berpikir bahwa mungkin Bangkok di masa depan menjadi tujuan seni utama, seperti Hongkong, Shanghai, atau Venesia.
Sejauh ini, geliat pertumbuhan ekonomi Bangkok bergantung pada sektor pariwisata. Hal ini menempatkan tanggung jawab pada pemerintah untuk menemukan cara baru dalam menarik wisatawan.
Salah satunya adalah dengan festival seni tersebut. Festival ini berlangsung selama lebih dari tiga bulan, yakni dari 19 Oktober 2018—3 Februari 2019.