Bisnis.com, JAKARTA-- Kulit yang sehat dan cerah bisa menjadi dambaan setiap orang, khusnya bagi seorang wanita. Namun, sering kali masih terjadi salah persepsi kulit yang sehat identik dengan kulit yang putih.
Ketua Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia Abraham Arimuko mengatakan kulit yang sehat adalah kulit yang dirawat secara terus menerus atau berkelanjutan.
Abraham menjelaskan secara kasat mata kulit sehat dapat dilihat dari dua hal, yakni warna dan tekstur. Dia menjelaskan dari segi warna, kulit yang sehat berarti kulit yang memiliki warna merata.
Sedangkan dari segi tekstur, apabila diraba kulit yang sehat akan terasa halus.
"Kulit sehat tidak harus putih karena setiap orang punya warna kulit tersendiri, yang penting permukaannya rapi tampak bersinar dan teksturnya seperti kulit bayi saat dipegang," kata Abraham, dikutip Jumat (30/11/2018).
Dia mengatakan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kulit tidak sehat, seperti penambahan usia, terpapar radisasi sinar ultraviolet, psikologis ataupun emosi negatif hingga stress, dan penggunaan produk kosmetik yang tidak cocok.
"Yang paling jahat sebenarnya karena terpapar sinar ultraviolet dibandingkan dengan yang lainnya," katanya.
Sinar matahari merupakan sumber utama sinar UV yang dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit, menimbulkan bintik hitam, pigmentasi, warna kulit tidak merata dan kusam.
Selain itu, penelitian dalam jurnal American Academy of Dermatology menyebutkan, perangkat elektronik seperti TV, komputer, gadget juga memancarkan radiasi sinar UV.
Meskipun radiasinya tergolong rendah, intensitas sinar UV dari perangkat tersebut secara kumulatif juga dapat menyebabkan kerusakan pada kulit.
Jadi, kulit yang terpapar sinar UV terus menerus baik dari dalam maupun luar ruangan akan terganggu kesehatannya akan terganggu.