Fashion

Kolaborasi Seni dan Fesyen ala Ria Miranda

Asteria Desi Kartika Sari
Kamis, 13 Desember 2018 - 12:32
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Kolaborasikan antara seni dan fesyen menjadi satu hal yang ditonjolkan perancang busana Ria Miranda. Kombinasi tersebut dituangkan ke dalam beberapa busananya lewat detail pattern, seperti potongan lukisan dengan teknik pembuatan yang beragam.

Bertajuk Kolase, Ria Miranda menampilkan 60 set busana modest fesyen dalam peragaan tunggal di The Ritz Carlton Jakarta Pacific Place. Ria mengatakan latar kisah di balik rangkaian koleksi itu menggambarkan cinta yang lahir dari perbedaan.

Perancang busana berdarah Padang tersebut ingin menyampaikan bahwa perbedaan itu tidak membatasi, justru bisa saling melengkapi untuk menciptakan sesuatu yang indah dan bernilai tinggi. Perbedaan itu tergambar dari siluet busananya dibandingkan dengan koleksi sebelumnya.

Looks-nya berbeda, tapi tidak meninggalkan pakem busana muslim, tetap feminin dan lebih internasional,” ujar Ria Miranda.

Kolaborasi Seni dan Fesyen ala Ria Miranda

Pasalnya, dia berusaha koleksi yang dia desain tidak hanya dinikmati oleh pasar Indonesia, namun juga pasar dunia. Hal tersebut merupakan satu langkah untuk mewujudkan mimpi menjadi kiblat fesyen muslim dunia pada 2020. Meski untuk memenuhi demand pasar internasional, lanjutnya, koleksi yang ditampilkan tanpa melepaskan kekhasan fesyen muslim melalui busana berbentuk longgar (loose) dan non-body shaping.

Looks sekarang juga banyak pilihan, hijab syari atau modern, twist-nya berbeda dengan hijab syari yang sekarang banyak dilihat,” tambahnya.

Tak mudah mempertahankan kreativitas dan konsistensi untuk terus menunjukkan karya di tengah industri mode yang semakin dinamis. Namun Ria berhasil menunjukkan konsistensinya melalui peragaan busana koleksi spring/summer 2019. Lewat busana bertajuk Kolase tersebut, dia terinspirasi dari perjalanannya saat mengunjungi Rijksmuseum, Amsterdam, Belanda.

Pemilihan warnanya pun juga sedikit berbeda dan bervariasi, tidak melulu pastel seperti koleksi-koleksi sebelumnya. Ria ingin menampilkan warna-warna lebih tegas seperti lime greenterracottaemerald greenpinkcerulean blue, maroon, bright yellow, yang akan jadi tren brand ini pada 2019. Detail yang ditampilkan tidak terlalu rumit, namun ada banyak penggabungan pattern, seperti floral dan kotak-kotak, serta potongan kaca seperti gambar keramik jaman dahulu.

Kolaborasi Seni dan Fesyen ala Ria Miranda

Dia mengatakan ingin memberikan banyak alternatif pilihan yang sesuai dengan karakter pemakainya masing-masing. Ria menilai warna-warna cerah dan lebih berani akan menjadi tren pada tahun depan. Tak heran, dalam koleksi kali ini, dia ingin lebih berbeda dari koleksi sebelumnya yang terpaku dengan warna pastel. “Bukan ganti ya, aku tidak menghilangkan twist dan khasnya karya aku, tapi lebih ke mature aja,” ucap Ria

Dalam Kolase, Ria menyelipkan koleksi busana Dedare. Kata tersebut diambil dari bahasa Lombok yang berarti seorang gadis. Untuk koleksi yang ini, hanya dapat dibeli secara eksklusif lewat e-commerce Tokopedia. Desain yang ditawarkan juga cukup unik, dengan menonjolkan gaya busana muslim modern.

Head of Merchant Partnership Tokopedia Jessica Jap mengatakan keberanian untuk memulai mimpi, membangun serta membesarkan bisnis busana muslim lokal dengan model yang unik menjadi alasan Tokopedia memilih gandeng Ria Miranda.”Tokopedia juga terus fokus mendukung brand lokal agar bisa menjadi brand besar kebanggaan,” katanya.

Kolaborasi Seni dan Fesyen ala Ria Miranda

Dia mengatakan melalui kolaborasi tersebut, Tokopedia ingin mendukung kemajuan industri busana muslim modern sehingga masyarakat bisa memiliki akses untuk mendapatkan produk yang berkualitas dengan lebih mudah.

Tak hanya itu, koleksi kali ini juga mengantarkan label Ria Miranda untuk melakukan rebranding. Salah satu yang dilakukan adalah dengan mengubah logo Ria Miranda menjadi lebih tegas. Managing Director Ria Miranda Pandu Rosadi mengatakan, pergantian logo ini mengambil momen 1 dekade RiaMiranda pada tahun 2019 mendatang.

“Logo yang lama huruf tegak bersambung jadi susah dibaca, ini lebih bold dan mature, inginnnya seperti brand internasional kedepannya,” ujar Pandu.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro