Bisnis.com, JAKARTA - Setiap pasangan pasti ingin membangun pernikahan yang kuat. Tentu untuk pernikahan yang kuat, dibutuhkan dasar atau pondasi yang teguh. Hal ini berarti ada hal-hal yang harus dilakukan, ada pula yang tidak harus dilakukan.
Kebenaran apa yang seharusnya diketahui oleh setiap pasangan untuk membangun hubungan yang lebih kuat? Berikut ulasannya dilansir Psychologytoday.com:
1. Pasangan tidak selalu sempurna
Sama seperti Anda, pasangan juga bukanlah manusia yang sempurna. Namun, perlu disadari bahwa pernikahan yang sempurna bukan dibangun oleh pasangan yang sempurna. Sebaliknya, pernikahan yang hebat dibangun oleh dua orang saling menerima kekurangan satu dengan lainnya, ada saling mendukung, saling memaaafkan, dan saling menghargai.
2. Pasangan tidak melengkapi hidup
Banyak pasangan muda memiliki ekspektasi yang tidak realistis terhadap pernikahan dengan anggapan bahwa pasangan akan melengkapi hidup yang kosong. Ya, untuk sebagian kekosongan, itu memang benar.
Akan tetapi, pasangan tidak dapat membuat Anda menjadi puas sepenuhnya. Jika memasuki pernikahan dengan harapan pasangan akan menjadii teman, konselor, motivator, pengganti sosok orang tua, dan ekspektasi lainnya, Anda akan kecewa. Lepaskan ekspektasi itu agar kehidupan pernikahan lebih bahagia.
3. Masuklah dalam pernikahan untuk membangunnya lebih kuat
Sama seperti hal penting lain dalam hidup, kita perlu memberikan tenaga, waktu, dan pikiran untuk menumbuhkan hubungan yang lebih kuat dan sehat. Segala usaha yang Anda berikan untuk pernikahan tidak akan mengkhianati Anda.
Upaya-upaya itu seperti selalu terbuka dan jujur pada pasangan, bersabar dalam permasalahan, dan tetap saling menopang dalam persoalan. Satu hal yang terpenting dalam semua ini adalah komunikasi yang sehat.
4. Berinvestasi dalam pernikahan
Pernikahan sama halnya seperti investasi. Semakin Anda membangun hubungan yang kuat dengan pasangan melalui kebaikan, dukungan, kasih sayang, dan hormat, semakin erat kekuatan ikatan pernikahan.
Anda harus dengan sengaja membangun keintiman, kenangan, kesuksesan, dan harapan bersama dalam pernikahan. Demi pernikahan yang luar biasa, Anda perlu menginvestasikan nilai-nilai yang baik.
5. Cinta adalah kata kerja, bukan kata benda
Alasan yang paling sering diungkapkan seseorang ketika memutuskan untuk menikah adalah karena jatuh cinta pada pasangan. Jatuh cinta ditandai dengan adanya perasaan mendalam dalam kasih sayang, kekaguman, dan penerimaan satu sama lain.
Akan tetapi yang namanya perasaan bisa saja berubah atau berkurang.Situasi ini yang sering membuat hubungan dengan pasangan terasa hambar. Nah, dalam hal inilah sebuah pelajaran penting perlu dipahami, bahwa perasaan bukanlah satu-satunya dasar dalam pernikahan.
Cinta harusnya lebih dari sekadar melibatkan perasaan. Cinta harus dibarengi dengan komitmen untuk memberikan yang terbaik untuk menjaga pernikahan. Cinta dan komitmen akan melahirkan tindakan sehari-hari yang penuh dukungan, saling menguatkan, dan saling menghormati. Komitmen akan membuat perasaan Anda tetap terjaga, semakin matang, dan mengakar lebih dalam hubungan.
