Bisnis.com, JAKARTA – Kurang tidur dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Peneliti menilai hal ini bisa berpotensi mengancam jiwa.
Banyak penelitian yang menemukan bahwa kekurangan tidur dapat mengganggu fungsi otak. Founder Menlo Park Psychiatry & Sleep Medicine Dr. Alex Dimitriu dalam penelitiannya mengungkapkan, kurang tidur tidak hanya memengaruhi memori dan suasana hati, tetapi juga kaitan erat dengan masalah kesehatan serius.
Berikut ini beberapa risiko penyakit yang dialami seseorang yang kekurangan tidur, dikutip dari Healthline.
Pertama, dapat menyebabkan obesitas. Kurang tidur terkait dengan kadar hormon leptin yang melemah. Leptin adalah hormon yang bertugas mengendalikan nafsu makan serta rasa lapar. Leptin memberi sinyal pada otak untuk memberi tahu Anda ketika perut sudah merasa kenyang.
Sementara hormon ghrelin, hormon yang memicu rasa lapar justru mengalami peningkatan pada seseorang yang kurang tidur.
“Tidur yang buruk bisa menyebabkan ngidam makanan, bahkan setelah seseorang sudah cukup makan,” ungkapnya.
Kedua, kurang tidur meningkatkan risiko diabetes. Penelitian menunjukkan seorang dalam kondisi sehat yang tidurnya berkurang hingga empat jam per malam memproses glukosa lebih lambat dibandingkan dengan orang yang tidur hingga 12 jam.
Ketiga, kurang tidur juga menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi atau jantung. Penelitian mendapati bahwa tidur kurang dari enam jam dapat menyebabkan atau memperburuk tekanan darah tinggi. Kondisi ini juga rentan mengalami penyakit stroke sehingga berpotensi mengancam kelangsungan hidup.