foxmovies.com
Entertainment

X-Men: Dark Phoenix Disebut Salam Perpisahan yang Payah

Ria Theresia Situmorang
Jumat, 7 Juni 2019 - 16:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Premier film X-Men: Dark Phoenix sudah di depan mata, dirilis pada Jumat (7/6/2019) di Indonesia, terpantau, banyak kritikus luar negeri memberikan kritikan pedas pada franchise film terakhir sekuel X-Men ini.

Ditulis dan disutradarai oleh Simon Kinberg, Dark Phoenix mendapatkan rating terendah dari kritikus film mancanegara dibandingkan dengan film X-Men lainnya, dikutip dari situs Rotten Tomatoes.

Kritikus Richard Lawson dari Vanity Fair menyebut kalau alur film ini terasa sangat lambat dengan jalan cerita yang berantakan padahal pemainnya adalah aktor dan aktris berkelas.

"Jika ini benar-benar akhir dari film X-Men dengan [James] McAvoy, [Michael] Fassbender, [Jennifer] Lawrence dan lainnya, maka ini salam perpisahan yang payah," tulisnya.

Angie Han dari Mashable juga menyebut, menggaet Sophie Turner sebagai Jean Grey sangat disayangkan dengan skrip film yang tidak maksimal dikerjakan.

"Tidak ada soundtrack yang mudah diingat, tidak ada sequence action mendebarkan, bahkan sense humornya pun tidak. Dark Phoenix bukannya jelek atau mengecewakan, tapi tidak ada kenikmatan saat menontonnya," tulisnya.

Ian Sandwell dari Digital Spy menekankan kalau film ini terbebani kesuksesan film Marvel sebelumnya, Avengers: The End Game, yang mampu memberikan warna yang berbeda pada film superhero baik dari skrip, pemain dan efek yang dimainkan.

"Film ini berada di posisi yang sulit karena dianggap dipersiapkan dengan sangat matang di tengah 'pertandingan' film superhero. Film ini tidak cukup menarik, sayangnya," tulis Ian.

Dark Phoenix adalah sekuel ke-12 dari keberjayaan 20 tahun film X-Men yang diadaptasi dari komik Marvel dengan judul yang sama dan diproduksi oleh 20th Century Fox. X-Men sendiri dikonfirmasi akan menjadi penutup film saga X-Men yang didistribusikan oleh Fox sebelum diakusisi oleh Walt Disney Studio.

Film sebelumnya, X-Men: Apocalypse pada tahun 2016 juga mendapatkan kritikan pedas dengan rating 47%, dengan pendapatan yang minim yakni US$ 160 juta atau Rp2,2 triliun di Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro