Bisnis.com, JAKARTA — Aktris Sandra Dewi kini tengah menjalani kehamilan dan menantikan anak keduanya. Siapa sangka, ternyata sebelum kehamilan pertamanya dia pernah mengalami blighted ovum.
Istri Hervey Moeis ini mengungkap kepada publik tentang kondisi kehamilan tanpa janin yang pernah dialaminya beberapa waktu lalu.
“Saya menikah di usia 33 tahun, jadi banyak yang bilang kehamilannya agak berisiko. Setelah pulang bulan madu saya positif hamil, tetapi mengalami blighted ovum,” ujarnya di acara peluncuran buku ‘Kehamilan Tanpa Galau dari Teman Bumil’, baru-baru ini.
Pengalaman hamil tanpa adanya janin itu diketahui Sandra setelah melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Ketika diperiksa ternyata tidak ada janin, hanya ada kantungnya saja. Sebagai perempuan yang mendambakan keturunan, Sandra tentu terpukul.
“Tetapi ternyata setelah dikuret, tunggu 3 bulan ternyata bisa hamil. Tetapi tetap cemas, karena khawatir saya bisa atau tidak hamil sampai 40 minggu,” katanya.
Karena ketakutan akan gagal hamil, Sandra banyak berkonsultasi dengan dokter kandungan mengenai hal ini. Hingga akhirnya dia melahirkan anak pertamanya, Raphael Moeis.
Alasan Sandra menceritakan pengalamannya adalah untuk memotivasi para ibu lainnya yang pernah mengalami blighted ovum. Kondisi Blighted ovum bukan penghalang untuk hamil lagi.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Ardiansjah Dara mengatakan bahwa kondisi perkembangan kehamilan yang tidak normal seperti blighted ovum menyebabkan kantung kehamilan ada, tetapi janinnya tidak ada.
“Kantongnya itu harus dikeluarkan alias dikuret,” ujarnya.
Penyebab kondisi ini, menurut Ardiansjah, adalah masalah kromosom yang dipengaruhi oleh genetik. Selain itu, kehamilan di usia 35 tahun ke atas juga bisa menyebabkan blighted ovum.
Ardiansjah mengatakan bahwa blighted ovum tidak perlu ditakuti sebagai kondisi yang menghalangi kehamilan di masa mendatang.
“Ini buktinya Sandra Dewi bisa hamil dua kali setelah blighted ovum, jadi jangan khawatir,” tambah Ardiansjah.