Menteri Pariwisata Arief Yahya membuka kejuaran tinju internasional Piala Presiden di Labuan Bajo, NTT, Senin (22/7/2019)./Istimewa^Kemenpar
Travel

Garis Bawahi 3A, Menpar Ingin Labuan Bajo Destinasi Kelas Dunia

Newswire
Selasa, 23 Juli 2019 - 13:22
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa menjadi destinasi ekowisata yang berkelas atau destinasi pariwisata premium.

"Presiden berharap Labuan Bajo bisa menjadi destinasi pariwisata utama kelas dunia. Ini artinya 3A juga harus berkelas dunia. Dari atraksi Labuan Bajo terpilih sebagai Top 3 Best Snorkeling Places in The World dari CNN,” kata Menpar Arief Yahya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta pada Selasa (23/7/2019).

Menpar mengatakan untuk aksesibilitas, Bandara Komodo diharapkan dapat meningkat statusnya menjadi bandara internasional. Sementara, untuk amenitas, Labuan Bajo dapat secepatnya memiliki integrated tourism masterplan.

“Labuan Bajo diarahkan untuk menjadi destinasi ekowisata yang berkelas. Artinya, yang berkunjung adalah wisatawan dengan tingkat belanja yang berkualitas atau tinggi," kata Menpar saat membuka Kejuaraan Tinju Internasional Piala Presiden ke-23, pada Senin (22/7/2019) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

Untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata premium, sejumlah hal terkait 3A (atraksi, aksesibilitas, amenitas) memang terus ditingkatkan.

Untuk atraksi misalnya telah dilakukan penataan wisata alam Taman Nasional Komodo, penataan daya tarik wisata budaya di Desa Liang Ndara, dan penataan kawasan Batu Cermin.

Sementara terkait aksesibilitas telah dilakukan pengembangan dan peningkatan status Bandara Komodo menjadi bandara internasional, pembangunan kawasan marina wisata, dan Kawasan Pelabuhan Labuan Bajo, dan pembangunan jalan strategis nasional lintas utara Flores (Labuan Bajo-Bari-Reo) serta lintas selatan (Labuan Bajo-Warloka-Wae Rebo).

Dari segi amenitas, homestay dibangun di Desa Liang Ndara, lokasi pembangunan homepod, pembuatan, desain dan rencana pembangunan toko suvenir di Puncak Waringin, pembangunan research & tourism center, dan pembentukan emergency response team.

Di sisi lain, dibangun pula tempat oembuangan akhir (TPA) dan tempat pengolahan sampah reduce, eeuse, dan recycle (TPS3R), penambahan armada pengangkut sampah, serta Gerakan Peduli Sampah, lalu pengusulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tana Naga dan Tana Mori di Manggarai Barat.

Penyelenggaraan ajang wisata olahraga seperti Kejuaraan Tinju Internasional Piala Presiden ke-23 juga menjadi terobosan dalam mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata premium dengan segmentasi kegiatan tersebut merupakan pasar khusus.

Menpar menjelaskan melalui kegiatan olahr aga berskala internasional, Labuan Bajo dapat terpromosikan secara global. "Kegiatan olahraga memiliki dampak tidak langsung, dua kali lipat lebih besar daripada dampak langsungnya,” tutur Menpar.

Arief memberi gambaran pendapatan kegiatan olahraga diperoleh 60 persen dari TV broadcasting, 30 persen dari penjualan merchandise atau suvenir dan iklan di lapangan, serta 10 persen dari penjualan tiket. “Itu membuktikan bahwa acara olahraga dapat mendukung potensi pariwisata dari nilai media atau nilai promosi.”

Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengapresiasi terpilihnya Labuan Bajo sebagai lokasi kejuaraan. Sebagai destinasi super prioritas, Labuan Bajo telah menorehkan berbagai macam prestasi.

Salah satu prestasi terkait kenaikan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Labuan Bajo mencapai 134 persen dalam waktu 4 tahun, dari 2014 sebesar 38.891 wisman meningkat hingga 91.330 wisman pada 2018.

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro