ilustrasi pijat kretek
Health

Pijat Kretek Makin Menjamur, Boleh atau Tidak?

Mutiara Nabila
Senin, 21 Juli 2025 - 16:35
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Belakangan, praktik pijat kretek semakin ramai, semakin banyak praktisinya dan banyak orang yang mencobanya, termasuk para artis. Namun, amankah praktik ini?

Pijak kretek atau Chiropractic sudah lama dipraktikkan, baik oleh ahli maupun orang awam seperti tukang pijat atau di tukang cukur. Pijat ini merupakan metode penyembuhan yang sifatnya sementara. 

Dokter spesialis ortopedi dan Presiden Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi & Traumatologi Indonesia (PABOI), Ismail HD mengibaratkan pijat kretek seperti "kerikil di dalam sepatu".

"Misalnya kita ada kerikil di dalam sepatu, chiropractic itu seperti kita kocok-kocok aja sepatunya, kemudian kerikilnya pindah ke bagian yang kosong sehingga tidak mengganggu. Tapi kalau tidak dikeluarkan, dia akan menimbulkan masalah lagi," paparnya beberapa waktu lalu.

Meskipun menarik karena melihat banyak pasien yang langsung sembuh setelah satu kali perawatan, Ismail menekankan pijat kretek hanya bersifat meringankan rasa sakit sementara.

"Makanya kebanyakan testimoninya langsung setelah praktik, orang habis di kretek, waduh rasanya enak banget, tapi nggak ada yang sebulan atau setahun kemudian dia bilang, masih enak badannya. Kalau mau hilang sakitnya ya diangkat, dihilangkan penyebabnya," imbuhnya.

Meskipun diperbolehkan untuk sekadar melepas lelah, namun, ada beberapa kondisi yang diharamkan untuk mendapatkan layanan pijat kretek.

Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Subspesialis Ortopedi Tulang Belakang, Andra Hendrianto, menyebutkan ada beberapa kondisi seperti yang tulang belakangnya kaku, kita sebutkan Ankylosing Spondylitis, atau pertumbuhan tulang berlebihan alias Hiperostosis, yang haram dikretek.

"Karena orang dengan kondisi ini, begitu di kretek, patah tulang belakangnya," ungkapnya.

Selain itu, pasien-pasien dengan osteoporosis yang tulangnya keropos.

"Orang yang sudah tua, atau memang mengalami osteoporosis, begitu di kretek bisa patah tulangnya.Jadi, berhati-hatilah dalam mencari metode pijat, jangan ikut-ikutan," tegasnya.

Andra menegaskan agar yakinkan terlebih dulu bahwa metode yang digunakan itu memang berbasis bukti, ilmiah,dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. 

"Jadi, boleh nggak dipijat? Kalau dipijat, diurut ototnya ya boleh.Tapi kalau di kretek, baiknya tidak," lanjutnya.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro