Fashion

Kunci Bebas Finansial, Pintar Tata Kelola Keuangan

Agne Yasa
Senin, 19 Agustus 2019 - 21:08
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kunci agar bisa merdeka finansial adalah memiliki manajemen atau tata kelola keuangan yang baik. Bagaimana agar bisa mewujudkannya?

Annissa Sagita, Perencana Keuangan di Aidil Akbar Madjid & Associates, mengatakan pemaknaan merdeka finansial setiap orang bisa jadi beragam. Namun, menurutnya, merdeka finansial adalah ketika perencana keuangan sudah tertata dengan rapi.

“Jadi sudah ada tujuan keuangan dan setiap tujuan keuangan tersebut telah memiliki skenario masing-masing bagaimana cara mencapainya,” jelas Annissa kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.   

Dia menjelaskan termasuk di dalamnya yaitu bagaimana mengelola keuangan yang baik dan benar, misalnya manajemen utang sudah bagus, punya asuransi yang cocok, investasi yang sesuai dan menguasai, tidak sekadar ikut-ikutan.

“Dengan perencanaan keuangan tertata rapi itu sudah bebas dari kekhawatiran pikiran tentang finansial,” katanya.  

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi merdeka finansial itu, menurutnya ada beberapa hal yang utama. Pertama, memiliki pemasukan yang menjadi sumber untuk dikelola. Kedua, cara mengelola sehingga perlu ilmu perencanaan keuangan. Kemudian, faktor lainnya adalah jumlah tanggungan seperti anak, istri, orang tua.

Dalam perencaan keuangan, faktor-faktor seperti umur dan pendapatan tertentu tidak menjadi batasan baku seseorang bisa mencapai kemerdekaan secara finansial. Berbeda dengan utang dan investasi yang memang ada formulanya tersendiri.

“Menurut saya kalau faktor umur dan pendapatan bebas saja semua orang bisa mencapai merdeka finansial tapi utang atau investasi dalam perencanaan keuangan ada aturannya sendiri,” katanya.

Annissa mencontohkan dalam berutang, direkomendasikan mengambil utang produktif dimana ketika berutang bisa menghasilkan kembali penghasilan sedangkan utang konsumtif yaitu nilai barang turun, tidak menghasilkan lagi dan tersisalah cicilan. Demikian pula investasi, harus mengambil investasi yang cocok dengan profil risiko sendiri.

Sedangkan dari sisi pendapatan, jika gaji dengan upah minimum regional (UMR) ingin merdeka finansial juga bisa saja.  Annissa mengatakan hal ini bisa dilakukan dengan syarat dan ketentuan.

Misalnya saja di Jakarta dengan UMR Rp3,9 juta. Menurutnya, untuk sendiri mungkin cukup namun lain halnya jika memiliki tanggungan. Namun, katanya, hal ini pun dengan catatan yaitu sedikit menekan keinginan.

Tidak dapat dipungkiri pergaulan juga mempengaruhi dalam membelanjakan uang, misalnya ada teman punya handphone mahal. Kemudian memaksakan untuk mengambil cicilan padahal tidak sesuai, Annissa mengatakan ini berarti tidak merdeka secara finansial.

Selain itu, merdeka finansial juga bisa terwujud walaupun pendapatan sebatas UMR. Caranya yaitu mempunyai penghasilan di luar pekerjaan utama sehingga bisa menambah pemasukan dan mencapai bebas finansial.

Perspektif Milienial 

Generasi milenial sering diidentikan dengan gaya hidup yang konsumtif. Annissa menjelaskan milenial mempunyai konsep Yolo atau you only live once yang menikmati hidup masa kini.

Padahal ada poin-poin yang tidak dipikirkan saat ini tapi juga penting seperti pensiun, menikah, dan lainnya. Lantas, bagaimana milenial bisa merdeka secara finansial?

Annissa mengatakan milenial bisa merdeka secara finansial tapi harus menyeimbangkan antara kehidupan saat ini dan kehidupan masa mendatang nanti.

“Jadi poin penting yang harus digarisbawahi adalah semuanya harus seimbang antara masa sekarang dan masa depan. Boleh impulsif, boleh senang-senang saat ini asal untuk masa depan dan untuk emergency itu sudah disiapkan juga,” jelasnya.

Untuk menyiapkan kebutuhan emergency juga ada kiatnya, Annissa mengatakan disarankan untuk punya tabungan dana darurat dan asuransi yang cocok minimal asuransi kesehatan.

Untuk dana darurat, katanya, disarankan bagi yang sudah memiliki penghasilan untuk memiliki tabungan yang tidak mudah diambil, bisa rekening, deposito atau berupa logam mulia. Minimal tabungan yang tidak bisa di utak-atik yaitu tiga bulan pengeluaran.

“Misal gaji Rp10 juta, pengeluaran setelah dihitung-hitung ternyata Rp8 juta, mesti punya emergency fund 8 kali 3 atau Rp24 juta, itu tidak boleh diutak-atik, kecuali emergency banget,” ujarnya.

Untuk merdeka finansial tentu terlebih dahulu perlu menentukan seperti apa merdeka finansial versi kamu sendiri. Jika sudah tahu tujuan keuangan, selanjutnya harus cari jalan untuk mencapainya, bisa dengan belajar perencanaan keuangan, yang pasti perencanaan keuangan harus tertata rapi.  

Penulis : Agne Yasa
Editor : Miftahul Ulum
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro