Corporate Creative and Innovative Director PT Martina Berto, Kilala Tilaar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (29/8/2019) - Bisnis.com/Ria Theresia Situmorang
Fashion

Martha Tilaar Innovation Centre Wujud Kepedulian Terhadap Riset dan Teknologi di Bidang Kecantikan

Ria Theresia Situmorang
Jumat, 30 Agustus 2019 - 06:53
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Produk Martha Tilaar Group seperti Sariayu, PAC, Biokos, Dewi Sri Spa, dan Solusi tak lepas dari tangan dingin para peneliti dan inovator dari bidang riset dan teknologi yang ada di bawah naungan Martha Tilaar Innovation Center (MTIC). 

"MTIC itu suatu laboratorium yang diciptakan Dr. Martha Tilaar pada tahun 1999, karena kegusaran beliau mengenai mentalitas bangsa kita yang 'everything from the west is always the best'," ujar Corporate Creative and Innovative Director PT Martina Berto, Kilala Tilaar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (29/8/2019). 

Di bawah tim riset dan pengembangan di MTIC yang sudah beroperasi selama 20 tahun, produk-produk kecantikan dari Martha Tilaar Group diciptakan dengan menggabungkan antara ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang berbasis ramah lingkungan. 

"Research mahal banget, tapi kan berbuah manis. Menjual Indonesia ke luar negeri. Orang luar tahunya Indonesia market yang besar dan low income. Tantangannya adalah menciptakan produk atau bahan baku yang berdampak pada bangsa terutama petani. Jangan sampai petaninya miskin," jelasnya. 

Kilala menuturkan saat ini, Martha Tilaar sedang fokus mengembangkan penelitian dari bahan natural yakni kumis kucing dan manggis bekerjasama dengan tim profesional dan peneliti serta inovator dari universitas di dalam dan luar negeri.  Selanjutnya, berbagai penelitian juga akan difokuskan pada kekayaan maritim Indonesia yakni biota laut.

"Pertama, kumis kucing dan manggis itu anti-oksidannya sangat tinggi. Kalau antioksidan nya tinggi manfaatnya bisa untuk anti-aging (penundaan penuaan), brightening (mencerahkan), hydration (hidrasi/melembabkan) malah serta anti polutan," sambungnya. 

Kilala berharap, upayanya mengembangkan bahan natural asli Indonesia bisa membuat tanaman asli Indonesia dipatenkan sehingga tidak dicuri bangsa asing. 

"Indonesia itu kayanya luar biasa dari Sabang sampai Marauke. Masalahnya bahan baku obat dan kosmetik kita masih tergantung dari impor. Apalagi anak millenial sekarang sukanya produk Korea. Padahal Korea punya empat musim dan kulit orang Indonesia dan Korea itu beda," tutupnya. 

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro