Bisnis.com, JAKARTA - Dubai, kota di Uni Emirat Arab memperkenalkan destinasi wisata Islami bernama Quraniq Park pada kuartal kedua 2019 yang bertujuan memperkaya wawasan budaya dari para pelancong.
Berlokasi di Al Khawaneej, Quranic Park yang dapat dikunjungi secara gratis tersebut, dirancang untuk memberikan pemahaman budaya dan edukasi mengenai peninggalan Islam, sehingga dapat menjadi tempat menyenangkan untuk anak-anak dan keluarga.
Dikutip dari siaran resmi, Rabu (18/9/2019), Quranic Park terbagi menjadi dua area, yaitu The Glass House dan The Cave of Miracles.
Di dalam The Glass House dapat ditemukan 29 ragam tanaman dan pohon yang tertera dalam Alquran, termasuk pohon zaitun dan pohon ara, serta tanaman henna dan lidah buaya. Sementara itu, The Cave of Miracles merealisikan berbagai keajaiban yang tertera dalam Alquran.
Pengembangan ini diharapkan mampu memperkuat posisi Dubai dalam memimpin pasar pariwisata halal pada skala global. Sebelumnya, Dubai berada di peringkat 10 besar Muslim Inbound Destinations negara-negara OKI (Organisasi Kerjasama Negara-negara Islam) atas komitmennya dalam mempromosikan keragaman budaya.
Baca Juga Menikmati Kuliner Palembang Tempo Dulu |
---|
Dengan atraksi baru ini, Dubai memiliki tujuan untuk menyediakan destinasi wisata yang dapat memperkaya pemahaman pengunjung mengenai agama dan sejarah.
Di sisi lain, destinasi itu mewujud karena adanya peningkatan permintaan dari pengunjung atas destinasi wisata yang edukatif.
Dubai Quranic Park juga masuk ke dalam daftar World’s Greatest Places versi majalah Time. Daftar tersebut terdiri dari 100 destinasi wisata terkenal di seluruh dunia yang dibagi menjadi tiga kategori, yakni To Visit, To Stay, dan To Eat and Drink.
Dubai Quranic Park masuk dalam daftar To Visit bersama dengan beberapa destinasi lainnya, antara lain Mori Building Digital Art Museum di Tokyo, Star Wars: Galaxy’s Edge di Disneyland, California, dan Newseum di Washington, D.C.
Selain itu, destinasi wisata terbaru ini juga diharapkan dapat mengakomodir pangsa pasar wisata Islami. Berdasarkan Global Muslim Travel Index (GMITI), pasar wisata ini menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan diperkirakan akan mencapai US$220 miliar pada 2020 dan meningkat hingga US$300 miliar pada 2026.