Berani Keluar dari Genre Aman
Djonny pun menilai film bergenre sastra dan sejarah tidak memiliki pangsa pasar yang besar di Indonesia, karena saat ini penonton remaja sudah sangat menguasai pasar saat ini.
“Adaptasi novel seperti Dilan itu laku karena yang nonton itu kan usia 15 hingga 19 tahun. Orang kalau dikasih film sejarah mereka nggak tahu, jadi buat pasar itu tidak bagus,” sambung Djonny.
Komite Seleksi Film Nasional 2019 baru-baru ini memilih film Kucumbu Tubuh Indahku mewakili Indonesia di ajang Academy Awards 2020 yang akan bersaing dengan banyak film luar negeri lainnya.
Film dengan premis transgender ini sempat menjadi kontroversi dalam pekan pertama penayangannya karena mengangkat tema yang tidak biasa. Namun begitu, film tersebut mendapat apresiasi penuh dari pemerintah untuk berjuang mendapatkan piala Oscar.
“Satu film nasional karya Mas Garin Nugroho berupa Kucumbu Tubuh Indahku terpilih masuk (seleksi) nominasi kategori Best Foreign Picture di Academy Award, Oscar. Kebanggaan seperti ini yang dibutuhkan,” ujar Triawan saat membuka acara Akatara 2019 di kawasan Senayan, Jakarta Selatan pada Kamis (19/9/2019).
Garin Nugroho selaku sutradara film tersebut menyebut penunjukan film kontroversial seperti Kucumbu Tubuh Indahku adalah sebuah langkah yang berani yang dilakukan oleh pemerintah dan Komite Seleksi Film Nasional.
“Keputusan yang berani mengikutkan (film ini ke Oscar), karena tema yang sensitive, namun juga membuka ruang diskusi penghormatan ke keberagaman budaya, mengingat film ini meraih Diversity Award UNESCO,” ujar Garin Nugroho, sutradara film Kucumbu Tubuh Indahku saat dihubungi melalui telepon pada Selasa (17/9/2019).
