Bayi prematur/antara
Health

Nutrisi dan Penanganan Tepat Bantu Anak Prematur Tumbuh Optimal

Akbar Evandio
Jumat, 15 November 2019 - 11:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Bayi prematur memiliki risiko yang cukup tinggi saat kelahiran. Karena itu, banyak orangtua mengupayakan agar bayinya tidak lahir dengan prematur. Meski demikian ada beberapa faktor yang memicu bayi lahir prematur.

dr. Ali Sungkar selaku Dokter Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menjadi pemicu kelahiran prematur.

Faktor tersebut antara lain adalah usia ibu yang terlalu muda saat terjadi kehamilan, ibu yang hamil dengan anak kembar dua atau lebih, infeksi saat kehamilan, penyakit yang diderita ibu saat hamil (diabetes, hipertensi, anemia, dan lain-lain), kurangnya nutrisi saat hamil, gaya hidup tidak sehat, hingga gangguan kesehatan mental saat mengandung seperti depresi.

Ia menambahkan bahwa kelahiran prematur dapat menjadi penyebab komplikasi kondisi kesehatan, baik dalam jangka pendek seperti gangguan pernapasan dan peningkatan risiko infeksi, atau jangka panjang, yaitu peningkatan risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes.

Upaya pencegahan agar anak tidak terlahir prematur penting dilakukan sebelum kehamilan terjadi, atau saat ibu mempersiapkan kehamilan, hingga sepanjang periode kehamilannya.

Anak yang lahir prematur dapat memiliki kesempatan tumbuh kembang yang sama asalkan tata laksananya tepat, seperti dengan melakukan pemberian nutrisi sejak dini.

“Hal itu [pemberian nutrisi sejak dini] berdampak positif terhadap perkembangan syaraf otak, terutama pada anak yang sangat prematur. Pemantauan pertumbuhan anak menggunakan grafik pertumbuhan juga berperan penting untuk memastikan keberhasilan kejar tumbuhnya,” paparnya.

Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. M. Azharry Rully pun menjelaskan bahwa meski lahir prematur, anak masih memiliki kesempatan untuk tumbuh sehat seperti anak-anak lainnya.

Ada tata laksana tertentu yang bisa diikuti dan diterapkan oleh orang tua dari anak prematur agar si kecil bisa mengejar ketertinggalan pertumbuhannya.

“Anak prematur kehilangan masa pertumbuhan yang seharusnya terjadi saat masih dalam kandungan. Nutrisi yang diterima pada minggu-minggu awal setelah kelahiran diperlukan untuk membantu kejar tumbuh, sehingga mengurangi risiko terjadinya masalah dalam tumbuh kembang si kecil,” jelasnya.

Air susu ibu (ASI) sangat direkomendasikan karena memiliki nutrisi paling baik untuk anak prematur Selain itu, dukungan dari keluarga lingkungan sekitar dalam merawat anak prematur menjadi faktor penting dalam perkembangan kesehatan anak.

Berikut ini adalah tata laksana yang dapat diikuti orang tua dalam merawat anak prematur:

Pertama, karena kondisi kesehatannya, anak prematur atau berat lahir rendah lebih rentan untuk mengalami hipotermia. Pastikan setelah memandikan, anak benar-benar kering dan segera selimuti untuk menjaga suhu tubuhnya.

Kedua, ibu juga dapat mempraktikkan Metode Kanguru, yaitu menghangatkan anak baru lahir menggunakan suhu tubuh ibunya. Selain menghangatkan tubuh anak, metode ini dipercaya dapat meningkatkan berat badan bayi dengan cepat dan memperkuat ikatan antara ibu dan anak.

Ketiga, untuk menjaga berat badan anak setelah lahir, berikan ASI sesering mungkin walaupun waktu menyusuinya pendek, setidaknya sekali dalam 2 jam.

Terakhir, jika anak belum bisa menyusui, maka ASI perah dapat diberikan dengan peralatan pendukung seperti sendok atau gelas. Selain sebagai sumber nutrisi, ASI dapat meningkatkan imunitas dan perkembangan tubuh anak.

Dalam rangka memperingati Hari Prematur Sedunia yang jatuh pada tanggal 17 November setiap tahunnya, Danone Indonesia menghadirkan acara diskusi bertajuk Bicara Gizi: Upaya Pencegahan dan Tata Laksana Anak Prematur Agar Tumbuh Kembang Optimal untuk membahas permasalahan kelahiran prematur, mulai dari upaya pencegahan hingga perawatan untuk anak yang terlahir prematur bersama para ahli.

Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia, mengungkapkan bahwa Danone percaya bahwa nutrisi memiliki peran penting untuk membawa perubahan positif pada kesehatan seseorang sehingga melalui acara tersebut ia ingin meningkatkan kesadaran bahwa nutrisi dan penanganan yang tepat pada masa 1000 hari pertama kehidupan si Kecil akan berpengaruh pada kesehatan jangka panjang, terlebih pada anak yang terlahir prematur.

“Tentunya, sebagai ibu dari tiga orang anak kembar yang lahir prematur, saya merasakan sendiri manfaat dukungan medis dan nutrisi yang tepat yang berperan sangat penting dalam meningkatkan kesehatan dan perkembangan anak-anak saya, serta kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan kelak,” ungkapnya.

Sekedar Informasi bahwa setiap tahun, 15 juta anak terlahir prematur di seluruh dunia dan jumlah ini terus bertambah. Kelahiran prematur merupakan penyebab kematian tertinggi anak baru lahir, termasuk di Indonesia. Kelahiran prematur, atau pada usia kandungan kurang dari 37 minggu, merupakan penyebab kematian tertinggi anak baru lahir di berbagai kelahiran belahan dunia.

 Cynthia Lamusu, penyanyi sekaligus ibu dua anak kembar yang terlahir prematur, berbagi pengalamannya.

“Tekanan darah saya yang tinggi menyebabkan kelahiran Tatjana dan Bima [anak kembarnya] harus dilakukan lebih cepat dari seharusnya. Saat itu tekanan darah saya mencapai 170/100, sangat membahayakan untuk saya dan anak-anak jika tidak segera ditangani. Tatjana lahir dengan berat 2,12 kg dan Bima 1,24 kg. Tapi dengan dukungan yang baik dari tim dokter dan keluarga, serta pemenuhan nutrisi yang tepat, anak-anak saya dapat tumbuh dengan sehat dan ceria," tutur Cynthia.

Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan anak harus dipenuhi dengan tepat, terlebih pada anak dengan kelahiran prematur, supaya bisa mengejar ketertinggalan tumbuh kembangnya. Peran serta orang tua dan penanganan medis melalui tata laksana yang tepat sangat penting menghindarkan anak mengalami kondisi malnutrisi.

Sekedar Informasi bahwa setiap tahun, 15 juta anak terlahir prematur di seluruh dunia dan jumlah ini terus bertambah. Kelahiran prematur merupakan penyebab kematian tertinggi anak baru lahir, termasuk di Indonesia. Kelahiran prematur, atau pada usia kandungan kurang dari 37 minggu, merupakan penyebab kematian tertinggi anak baru lahir di berbagai kelahiran belahan dunia.

Sementara itu berdasarkan data WHO, terdapat 10 negara yang menyumbang 60 persen kelahiran prematur di dunia. Dari kesepuluh negara ini, Indonesia menempati peringkat 5 tertinggi dengan angka kelahiran prematur sekitar 675.500 pada 2010.

Selain itu, temuan pada penelitian EveryPreemie di Mei 2019, menemukan 528.000 anak lahir prematur setiap tahunnya. Tak hanya itu, komplikasi yang terjadi dalam kelahiran prematur prematur menyebabkan 27.800 anak usia balita meninggal setiap tahunnya.

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro