Ilustrasi bayi/Tokopedia
Health

Penyebab Bayi Lahir Prematur dan Risiko Komplikasi Penyakit

Redaksi
Minggu, 24 Desember 2023 - 15:57
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kelahiran prematur adalah kelahiran terlalu dini pada bayi. Kehamilan yang pada umumnya berlangsung sekitar 40 minggu, namun kelahiran terjadi sebelum minggu ke-37 kehamilan.

Bayi prematur seringkali mempunyai masalah kesehatan yang serius, terutama jika mereka dilahirkan dalam usia yang sangat dini. Masalah-masalah ini seringkali berbeda-beda. Namun semakin dini bayi lahir, semakin tinggi pula risiko tantangan kesehatannya.

Dikutip dari Miracle Babies, beberapa masalah kesehatan dapat menyebabkan kelahiran prematur pada bayi, diantaranya:

1. Inkompetensi serviks

Hal ini terjadi ketika leher rahim yang lemah tidak dapat menopang berat rahim dan mulai membesar (melebar) dan menipis (menipis) sebelum kehamilan mencapai cukup bulan.

2. Kelahiran ganda

Terjadi jika terdapat lebih dari satu janin dalam satu kehamilan. Sekitar 50% kehamilan kembar akan lahir sebelum 37 minggu dan persentase yang sangat tinggi pada kehamilan kembar akan lahir prematur.

3. Plasenta Akreta

Plasenta akreta adalah istilah umum untuk menggambarkan komplikasi kehamilan yang serius ketika sebagian dari plasenta, atau seluruh plasenta menyerang dan tidak dapat dipisahkan dari dinding rahim yang menyebabkan kehilangan banyak darah setelah melahirkan.

4. Plasenta Previa

Komplikasi kehamilan dimana plasenta menempel pada dinding rahim dekat atau di atas pembukaan leher rahim. Komplikasi paling umum dari plasenta Previa adalah pendarahan yang menyebabkan peningkatan risiko lambatnya pertumbuhan janin dan kelahiran prematur.

Solusio plasenta

Plasenta terpisah dari dinding rahim. Penyebab paling umum dari perdarahan akhir kehamilan dapat menyebabkan kematian janin dan ibu. Trauma langsung pada rahim diketahui penyebabnya, dan faktor risikonya bisa berupa kehamilan ganda, merokok, dan tekanan darah tinggi termasuk preeklampsia.

5. Insufisiensi plasenta

Kondisi ini dapat menghalangi bayi mendapatkan nutrisi penting. Gejalanya mungkin berupa kenaikan berat badan di bawah rata-rata, perkembangan janin di bawah rata-rata, atau pertumbuhan rahim yang lambat. Insufisiensi plasenta dapat disebabkan oleh kondisi seperti diabetes, tekanan darah tinggi atau preeklamsia, kelainan pembekuan darah ibu, merokok atau mengonsumsi obat-obatan.

6. Pre-eklamsia

Komplikasi kehamilan dimana hipertensi, tekanan darah tinggi, terjadi bersamaan dengan tingginya kadar protein dalam urin dan edema. Peningkatan tekanan darah dapat menghalangi oksigen yang cukup untuk mencapai janin dan kemungkinan menyebabkan masalah kesehatan pada bayi.

7. Ketuban pecah dini

Suatu kondisi yang terjadi pada kehamilan ketika kantung ketuban pecah secara spontan sebelum permulaan persalinan. Hal ini dapat menyebabkan bayi lahir secara spontan dalam beberapa jam atau bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga lahir. Penyebabnya mungkin tidak diketahui atau mungkin terkait dengan faktor risiko seperti infeksi, kondisi sosio-ekonomi rendah yang umumnya tidak mendapatkan layanan antenatal yang memadai, perdarahan vagina akibat kondisi seperti solusio plasenta, dan merokok. 

8. Kelahiran prematur sebelumnya

Wanita yang pernah mengalami persalinan prematur sebelumnya memiliki peluang lebih besar untuk mengalami persalinan prematur lagi. Melahirkan bayi secara prematur disebabkan karena mereka atau ibu tidak sehat secara medis akibat masalah kesehatan, kelainan bawaan, atau keperluan pembedahan.

9. Kelainan rahim

Wanita dengan bentuk rahim tidak normal seperti rahim bicornuate mungkin berisiko mengalami persalinan prematur. Bayi mungkin memiliki lebih sedikit ruang untuk tumbuh dan bila tidak ada cukup ruang untuk bayi, peregangan rahim dapat menyebabkan bayi lahir secara prematur.

10. Komplikasi

Tidak semua bayi prematur mengalami komplikasi kesehatan. Namun kelahiran prematur dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Semakin dini bayi dilahirkan, semakin tinggi pula risiko terjadinya komplikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro