Daewoong Group memberi kesempatan kepada dokter muda dari Indonesia untuk mengetahui teknologi bedah tulang terkini di Korea Selatan./Istimewa
Health

Daewoong Foundation Undang Dokter Indonesia Belajar Teknik Bedah di Korea

Akbar Evandio
Sabtu, 30 November 2019 - 06:35
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dokter muda Indonesia mendapatkan kesempatan berharga berbagi ilmu dengan tenaga medis Korea Selatan atas undangan Daewoong Foundation, yayasan yang bergerak dalam bidang kontribusi sosial di bawah Daewoong Group, dalam acara Academic Training Program.

Selain dari Indonesia, program ini mengundang juga tenaga medis muda dari berbagai negara untuk mengikuti Simposium dan Cadaver Hands-on Workshop yang diselenggarakan oleh Daewoong Foundation bersama Gangnam Severance Hospital, salah satu rumah sakit umum bergengsi di Korea sebagai tuan rumah simposium.

Dalam simposium ini, para peserta program berkesempatan mendapatkan pengalaman dari para tenaga medis Korea tentang penyakit tulang belakang dan operasi tulang belakang.

Selain itu, para peserta juga bisa mengikuti sesi hands-on corpse practice sehingga mereka dapat belajar teknik bedah terbaru dan menerapkan teknik tersebut di negara asalnya.

Dr. Omar Luthfi, dokter bedah ortopedi asal Indonesia yang berkesempatan mengikuti symposium, mengungkapkan apresiasinya kepada Daewoong Foundation yang telah membantu dokter muda Indonesia untuk memperluas jaringan dan berbagi pengalaman.

“Cadaver Workshop kali ini sangat membantu karena kami dapat belajar mengenai teknik-teknik yang belum tentu kami dapatkan di workshop lainnya. Kami sangat puas dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Daewoong Foundation melalui workshop ini sehingga kami bisa menerapkannya di Indonesia,” ungkapnya.                                                                                      

Sejak 2011, Daewoong Foundation berkomitmen untuk menjadi yang terdepan dalam bidang pengobatan medis dan farmasi melalui berbagai program pelatihan dan dukungan akademik, salah satunya adalah Academic Training Program yang mengundang para tenaga medis ke berbagai simposium dan konferensi di Korea untuk mendapatkan pelatihan secara intensif dalam jangka pendek.

Adapun partisipan tenaga medis dari seluruh dunia yang berpartisipasi dalam simposium dan konferensi ini memungkinkan tenaga medis Indonesia berkesempatan untuk berinteraksi dan bertukar pengetahuan dengan mereka.

Daewoong Foundation berkomitmen bertujuan untuk tidak hanya memberikan hanya satu kali kesempatan pelatihan bagi para ahli medis tetapi untuk menyediakan berbagai kesempatan untuk ahli medis Indonesia dapat mengikuti berbagai pelatihan secara berkelanjutan untuk memungkinkan mereka dapat bertumbuh selangkah demi selangkah melalui program pendidikan Daewoong.

Sementara itu, Profesor Ahn Jae-sung dari Chungnam National University yang sempat berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosial layanan kesehatan untuk petugas pemadam kebakaran (damkar) di Indonesia beberapa waktu lalu juga turut menghadiri The 21st National Congress of Indonesian Orthopedic Association dan memberikan presentasi dengan topik 'Clinical application of Rh-BMP2 in Spinal Surgery' kepada dokter spesialis bedah ortopedi Indonesia.

Partisipasi Ahn Jae-sung dalam konferensi itu diundang oleh Dr Luthfi Gatam seorang ahli bedah tulang belakang di Rumah Sakit Premier Bintaro, Indonesia, yang juga berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosial yang digagas oleh Daewoong Group tersebut.

Dalam acara yang sama, Ahn Jae-sung mengutarakan apresiasinya karena kembali diundang untuk menghadiri konferensi ahli bedah ortopedinya.

 Indonesia dan diberikan kesempatan untuk memperkenalkan teknologi medis Korea di Indonesia, harapannya agar relasi antara Indonesia dan Korea semakin erat dan kedua negara bisa memanfaatkan relasi tersebut.

“Saya merasa tersanjung bisa diundang kembali setelah berpartisipasi dalam Indonesia Firefighter Health Initiative pada Oktober lalu. Saya berharap persahabatan antara Indonesia dan Korea dapat semakin erat dan kedua negara juga dapat terus saling melakukan pertukaran akademik untuk kepentingan kemajuan bidang medis di masing-masing negara, seperti pertukaran akademik,” lanjutnya.

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro