Bisnis.com, JAKARTA - Warna merah identik dengan momentum Tahun Baru Imlek yang dipercaya oleh masyarakat Tionghoa sebagai warna merah merupakan unsur suasana kebahagiaan. Namun, kali ini untuk memeriahkan fesyen Imlek pada 2020 ragam warna lain juga turut berkolaborasi.
Desainer senior Ghea Panggabean dan perancang busana Sebastian Gunawan lewat berbagai koleksinya menghadirkan nuansa baru terhadap fesyen Imlek 2020 lewat pagelaran trunk show Galeries Lafayette Jakarta dan Bank BRI.
Galeries Lafayette menyambut perayaan ini dengan menghadirkan trunk show Fashiontastic Lunar New Year. dengan menawarkan dua versi gaya busana.
Dua brand ternama Votum dan Ghea menampilkan deretan koleksi dari mulai long dress yang menawan hingga cocktail dress yang cantik dengan nuansa modern, klasik dan oriental.
Parade gaun tersebut ditampilkan secara cantik, tidak hanya oleh model tetapi juga para muses yang terdiri dari para socialite, business women, dan influencers.
Lewat tangan dingin mereka, koleksi tersebut mendapatkan sentuhan oriental yang unik dan eksklusif.
Brand ternama Votum misalnya, yang mengambil inspirasi dari perpaduan gaya etnik dan oriental yang diberikan sentuhan modern.
Sebastian Gunawan mengatakan bahwa pada pagelaran kali ini dirinya menampilkan 16 busana cocktail menggunakan bahan brokat, crepe, jacquard, dan organdi dengan motif floral dan geometris, serta sentuhan aplikasi embroidery dan detail embellishment yang menciptakan tampilan menawan pada setiap busana.
“Beragam perpaduan warna seperti warna vibran dan gelap, serta warna pastel juga menciptakan nuansa elegan dan feminisme di setiap koleksi,” ujarnya lewat keterangan resmi yang diterima Bisnis.
Koleksi kali ini menghadirkan ragam warna lain agar busana ini ke depan dapat digunakan pada agenda lain, sehingga meminimalisasi untuk penggunaan hanya saat Tahun Baru China.
“Buat wanita tidak hanya bisa dipakai di Imlek saja tapi bisa juga di acara lain juga, votum mendesain untuk dapat digunakan di agenda lain. Kami menggunakan warna yang lebih soft, ke biru dan tidak merah terus. Kemudian, votum menghadirkan warna lain untuk menjelaskan bahwa semua warna adalah baik, Semua warna adalah diri kita sendiri untuk membuat semua wanita lebih enerjik,” lanjutnya.
Sementara itu, Ghea Panggabean justru mengambil inspirasi dari perpaduan budaya Eropa dan China dengan mengangkat motif Batik Pesisiran yang menggabungkan motif flora dan fauna.
Ghea mengatakan bahwa dirinya ingin memperkenalkan pakaian yang dulu dikenakan oleh wanita keturunan Belanda dan Tionghoa yang dikenal dengan istilah buketan.
“Motif flora yang dipadu dengan pola rangkaian bunga (bouquet) menginspirasi desain buketan yang akan diaplikasikan pada koleksi saya,” jelasnya.
Selain itu, interpretasi motif batik pesisiran ini diaplikasikan di atas bahan satin, chiffon, dan organza dengan berbagai model yang sangat indah untuk dipakai saat perayaan Tahun Baru China.
Sebagai informasi tambahan, Ghea mengajak kedua putri serta cucunya, dan juga Lingling untuk menjadi bagian dari trunk show ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
