Bisnis.com, JAKARTA - Para penderita diabetes tipe satu diwajibkan untuk mendapatkan suntik insulin agar kadar gula dalam tubuh tetap terkontrol dengan baik.
Menurut data yang dikeluarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2014 penderita diabetes tipe satu di Indonesia mencapai angka 1.021 kasus.
Dr. Roy Panusunan Sibarani selaku ketua Diabetes Initiative Indonesia juga menyatakan hal serupa yakni kasus diabetes tipe satu di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat.
Dia juga turut menjelaskan bahwa angka diabetes tipe satu ini terus meningkat di Indonesia karena disebabkan sulitnya mengidentifikasi gejala yang dialami para penderita.
"Pasien yang mengidap diabetes tipe satu lebih sulit diidentifikasi gejalanya dibandingkan tipe diabetes lainnya jadi kasusnya terus meningkat setiap tahunnya" ucap Dr. Roy.
Diabetes tipe satu ini merupakan kondisi dimana pankreas tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan tubuh kehilangan kadar insulin.
Apabila tubuh tidak mendapatkan insulin dengan baik maka kadar gula darah terus meningkat sehingga dapat memicu lebih besar terkena penyakit diabetes.
Para penderita diabetes tipe satu sangat membutuhkan insulin yang cukup dalam kehidupannya agar tubuh tetap bisa menjalani aktivitas dengan maksimal.
Melansir dari betterhealth.vic.gov.au, penderita diabetes tipe satu harus menyuntikkan insulin setiap harinya yakni sebanyak 4 atau 5 kali.
Berikut jenis insulin untuk penderita diabetes
1. Insulin kerja cepat (rapid-acting insulin)
Insulin kerja cepat mulai bekerja antara 2,5 hingga 20 menit setelah injeksi dan wajib digunakan setelah mengonsumsi makanan.
Bagi para penderita diabetes jenis insulin ini akan bereaksi maksimal antara 1 hingga 3 jam setelah masuk dalam tubuh dan bertahan selama 5 jam.
Penggunaan insulin jenis ini mirip dengan insulin alami tubuh sehingga dapat mengurangi risiko glukosa rendah yakni dibawah 4mmol/L.
2. Insulin kerja pendek (short-acting insulin)
Insulin kerja pendek atau short-acting insulin membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan pekerjaan didalam tubuh dibandingkan dengan jenis insulin kerja cepat.
Insulin kerja pendek mulai menurunkan kadar glukosa darah dalam kurun waktu 30 menit, efeknya akan bekerja maksimal 2 - 5 jam setelah injeksi dan akan bertahan dalam tubuh selama 6 - 8 jam.
Bagi para penderita diabetes yang ingin menggunakan jenis insulin kerja pendek ini wajib menyuntikkan sebelum mengonsumsi makanan.
3. Insulin kerja menengah (intermediate-acting insulin)
Insulin kerja menengah atau biasanya disebut insulin latar belakang atau insulin basal ini bersifat keruh untuk itu para pengguna wajib mencampurkannya dengan benar.
Jenis insulin kerja menengah ini mulai bekerja sekitar 60 - 90 menit setelah injeksi dan akan bereaksi dalam tubuh antara 4 hingga 12 jam.
Bagi para penderita diabetes yang ingin menggunakan jenis insulin kerja menengah ini akan mendapatkan pertahanan selama 16 - 24 jam.
4. Insulin Jangka panjang (long-acting insulin)
Insulin jangka panjang atau long-acting insulin merupakan jenis insulin yang memiliki cara kerja paling lama yakni dengan durasi waktu 35 jam dalam tubuh.
Faktor yang mempercepat penyerapan insulin
1. Menyuntikkan ke area yang dilatih seperti paha atau lengan
2. Suhu tinggi karena mandi air panas, spa dan sauna
3. Memijat area sekitar tempat suntikan
4. Disuntikkan ke otot, tindakan ini menyebabkan insulin diserap lebih cepat dan dapat menyebabkan kadar glukosa darah turun terlalu rendah.
Faktor yang memperlambat penyerapan insulin
1. Penggunaan berlebihan pada tempat suntikan yang sama, tindakan ini menyebabkan area dibawah kulit menjadi menggumpal atau dikenal sebagai lipohipertrofi
2. Insulin yang dingin, misalnya jika insulin disuntikkan segera setelah diambil dari lemari es
3. Kebiasaan merokok. (Nur Afifah Azahra Aulia)