Bisnis.com, JAKARTA - Bandara internasional Dubai telah dibuka kembali, namun penerbangan masih sangat terganggu usai banjir besar yang melanda kota tersebut.
Dalam dua hari, Dubai mencatat curah hujan yang memecahkan rekor setelah badai dahsyat melanda Uni Emirat Arab, membanjiri landasan pacu bandara dan memaksa pengalihan, penundaan, dan pembatalan penerbangan.
Beberapa penerbangan masuk dilanjutkan pada hari Kamis, namun secara keseluruhan Bandara Internasional Dubai, yang merupakan pusat perjalanan utama, kesulitan untuk berfungsi.
Chief Operating Officer Bandara Dubai Majed Al Joker mengatakan seperti dilansir dari TV al-Arabiya, dia memperkirakan Bandara Internasional Dubai akan mencapai kapasitas 60-70 persen pada akhir Kamis dan kapasitas operasional penuh dalam waktu 24 jam (waktu setempat).
Sementara itu, dilansir dari Khaleejtimes, sebanyak 1.244 penerbangan dibatalkan, dan 41 dialihkan di Dubai International (DXB) hingga Kamis pagi karena landasan pacu banjir setelah hujan yang tak henti-hentinya.
Pembatalan yang belum pernah terjadi sebelumnya di bandara internasional tersibuk di dunia ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi di UEA pada hari Selasa.
“Ya, ini adalah pembatalan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan ini adalah pertama kalinya dalam waktu yang lama sejumlah besar penerbangan harus dibatalkan/dialihkan rute karena kondisi cuaca buruk. Ada pembatalan sebelumnya, tapi ini adalah pembatalan besar-besaran yang kami lihat untuk pertama kalinya sejak pandemi ini,” kata Raheesh Babu, chief operating officer di musafir.com.
Bandara Internasional Dubai menangani 416,405 penerbangan pada tahun 2023, dengan rata-rata 1,140 penerbangan sehari. Tahun lalu terjadi total pergerakan pesawat tertinggi yang pernah tercatat di DXB, meningkat sebesar 21,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bandara ini menerima 87 juta penumpang yang memecahkan rekor tahun lalu.
Sesuai pembaruan terkini yang dibagikan oleh operator bandara, sebagian operasi telah dilanjutkan.
