Bisnis.com, JAKARTA - Menjadi juragan kos-kosan tampaknya bisa menjadi cita-cita sekaligus investasi yang menarik. Punya lahan kemudian membangun sejumlah kamar beserta fasilitasnya, lalu disewakan, dan terima uang sewa kos setiap bulan.
Chief Executive Officer RoomMe, Glen Ramersan mengatakan keberadaan kos-kosan yang sudah tumbuh sejak puluhan tahun lalu mengalami begitu banyak perkembangan.
"Bisnis properti ini telah menjadi bagian dari gaya hidup yang unik dari generasi ke generasi sejak puluhan tahun lalu," ucap Glen dalam keterangan tertulis.
Baca Juga Kebiasaan yang Bikin Tak Bahagia |
---|
Hanya saja, memiliki bisnis kos-kosan ternyata bukan berarti tinggal bersantai dan menerima uang sewa.
Glen Ramersan mengatakan ada dua persoalan yang kerap menjadi kendala pemilik dan pengelola kos-kosan.
Pertama, ketidakstabilan pendapatan karena tingkat hunian tidak stabil, misalnya ada yang telat bayar atau menunggak.
Baca Juga 10 Cara Sembuhkan Trauma Masa Kecil |
---|
Kedua, rumitnya pengelolaan kos-kosan, misalnya pasokan air bersih, listrik, kenyamanan, sampai keamanan bagi penghuni harus selalu terjamin. Jadi, jika memiliki kos-kosan yang terisi penuh, belum tentu pemilik dan pengelolanya memperoleh keuntungan.
Glen Ramersan mengatakan, dia bersama empat kawannya, yakni Arifin Daniel, Daniel Basuki, Eric Arifin, dan Winoto Hartanto menyediakan platform operator kos virtual bernama RoomMe.
Layanan ini meliputi manajemen kost, pengurusan pajak, promosi, hingga biaya operasional perawatan gedung.
"Ada standardisasi kenyamanan untuk para pencari kost dan jaminan pendapatan bagi pebisnis kos," ucapnya.
Standar kos-kosan untuk penyewa kos yang dimaksud Glen adalah ketersediaan air, penyejuk udara, televisi layar datar, toilet, hingga sambungan internet. Adapun untuk pemilik kos-kosan, menurut Glen, tinggal menyerahkan urusan promosi dan pengelolaan kos-kosan kepada RoomMe.
Seorang pemilik kos yang telah bergabung dengan RoomMe, Indyastari Wikan Putri mengatakan merasa terbantu dan tak lagi memikirkan tingkat hunian yang tak menentu.
"Semua hal seputar operasional pun dibantu oleh RoomMe," kata Wikan yang jadi juragan kos-kosan selama tujuh tahun.
"Saya juga menerima pendapatan yang tetap setiap bulannya."