Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah korban tewas akibat wabah virus corona (Covid-19) melonjak hingga menembus 1.700 korban jiwa.
Dilansir dari Bloomberg, provinsi Hubei, pusat penyebaran virus ini, melaporkan peningkatan angka kematian sebanyak 100 orang sehingga menjadikan jumlah korban jiwa di China bertambah menjadi 1.765 orang hingga Minggu (16/2/2020) atau Senin (17/2/2020) pagi WIB.
Sementara itu, Taiwan melaporkan kematian pertama akibat virus ini. Menteri kesehatan Taiwan Chen Shih-chung mengatakan bahwa korban tewas adalah seorang pria berusia 61 tahun yang juga menderita diabetes dan hepatitis B. Hingga saat ini Taiwan melaporkan 20 kasus virus corona yang dikonfirmasi.
Angka kematian di luar China pun bertambah menjadi 5 jiwa, setelah sebelumnya terjadi di Prancis, Jepang, Filipina, dan Hong Kong masing-masing sebanyak 1 orang. Dengan demikian, wabah virus ini telah merenggut total 1.770 nyawa.
Di China, provinsi Hubei melaporkan 1.933 kasus baru terinfeksi virus corona pada Minggu (16/2), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan sehari sebelumnya sebesar 1.843 kasus. Secara global, kasus infeksi mencapai total hampir 70.000 kasus.
Pemerintah China berjanji untuk mengucurkan stimulus yang lebih efektif, meski dikhawatirkan bakal memperlebar defisit fiskal.
Upaya tersebut harus dilakukan karena wabah virus corona (Covid-19) telah menekan pertumbuhan ekonomi di tengah terus naiknya jumlah kasus penularan dan korban meninggal.
Menteri Keuangan China Liu Kun mengatakan pihaknya berkomitmen terus menyempurnakan kebijakan stimulus tahun ini dengan memangkas pajak perusahaan dan memotong pengeluaran pemerintah yang tidak diperlukan.
Wabah virus corona dan meluasnya lokasi penyebaran virus telah menekan pertumbuhan ekonomi China serta negara-negara lainnya.
Sementara itu, sejumlah pemerintah negara asing termasuk Amerika Serikat dan Kanada mengevakuasi penumpang dari kapal pesiar Diamond Princess di Jepang, di mana 355 orang telah dikonfirmasi terjangkit virus corona.
Sebanyak warga AS termasuk di antara ratusan yang terinfeksi virus corona baru di kapal pesiar yang dikarantina di Jepang, ungkap seorang pejabat AS.
Kapal pesiar itu dikarantina selama 14 hari sejak awal Februari setelah seorang bekas penumpang dinyatakan positif virus corona Covid-19.