Peneliti dari Professor Nidom Foundation (PNF) melakukan proses pemisahan cairan (ekstraksi) struktur pernafasan (respirasi) kelelawar asal Kepulauan Riau di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2020). Penelitian respirasi kelelawar tersebut untuk memastikan apakah di dalamnya terdapat virus corona 2019-n CoV dan kemungkinan untuk dibuatkan vaksin pada tahapan proses penelitian berikutnya. ANTARA FOTO/Moch Asim
Health

Update Virus Corona : 2 Orang Meninggal di Iran, Total Korban Jiwa 2.122 Orang

Renat Sofie Andriani
Kamis, 20 Februari 2020 - 07:22
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Angka kematian akibat wabah virus corona (Covid-19) bertambah menjadi total 2.122 korban jiwa, setelah Iran melaporkan 2 orang meninggal dunia akibat virus ini.

Dikutip dari www.worldometers.info, korban jiwa di China tercatat 2.114 orang hingga Rabu (19/2/2020) malam waktu GMT atau Kamis (20/2/2020) pagi WIB. Angka ini bertambah sebanyak 110 orang dari satu hari sebelumnya.

Di luar China, negara lain yakni Taiwan, Prancis, Jepang, dan Filipina masing-masing mencatatkan korban jiwa sebanyak 1 orang. Sementara itu, korban jiwa di Hong Kong bertambah 1 orang menjadi 2 orang.

Negara Timur Tengah, Iran, kemudian melaporkan dua orang meninggal dunia karena virus ini. Dengan demikian, wabah virus mematikan tersebut telah merenggut total 2.122 nyawa.

Adapun jumlah yang dipastikan terinfeksi virus corona di China hingga Rabu (19/2) bertambah 360 menjadi 74.545 orang.

Virus ini juga telah menjalar ke 29 negara lainnya di Asia dan Eropa. Menyusul China berturut-turut adalah Jepang, Singapura, Hong Kong, dan Korea Selatan yang mencatatkan 84, 84, 65, dan 58 kasus.

Selain berdampak pada negara lain, virus corona juga diketahui menjalar di kapal pesiar Diamond Princess yang tengah dikarantina di perairan lepas Jepang. Hingga Rabu (19/2), kasus terinfeksi bertambah 79 menjadi 621 orang.

Sementara itu, dari total 75.669 kasus terjangkiti virus corona di seluruh dunia, sebanyak 16.342 pasien berhasil sembuh.

Di Provinsi Hubei sendiri, jantung wabah virus ini, terdapat 108 kematian baru dan 349 kasus terinfeksi virus corona. Jumlah kasus baru ini turun tajam dari hampir 1.700 kasus pada hari sebelumnya karena China kembali mengubah metode untuk menghitung infeksi.

Pada Rabu (19/2) Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan bahwa kini hanya akan mengklasifikasikan pasien sebagai kasus suspect dan kasus yang dikonfirmasi terinfeksi, seperti dikutip Bloomberg, Langkah ini menghilangkan kategori untuk kasus yang didiagnosis secara klinis dengan CT scan.

China telah menghadapi kritik yang meningkat karena berulang kali menyesuaikan metode pelaporan data virus corona.

Pekan lalu, pejabat pemerintah Amerika Serikat mempertanyakan transparansi pemerintah China setelah perubahan dalam metode penghitungan infeksi menyebabkan lonjakan hampir 15.000 kasus baru di Hubei.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro