Bisnis.com, JAKARTA - Tanpa kita sadari, ada jutaan virus yang bertebaran di udara saat kita bernapas.
Sebagian besar virus ini bersifat ringan, tidak menyebabkan apa pun selain flu biasa dan batuk, flu perut, dan lainnya, yang sebagian besar dari kita sembuh dalam waktu seminggu atau lebih.
Namun, beberapa virus ini dapat bersifat mematikan, dan bahkan dapat berakibat fatal bagi manusia.
Dilansir dari timesofindia, dan jika Anda mengira Covid itu buruk, nyatanya ada beberapa virus lain dengan tingkat kelangsungan hidup terendah, namun, sebagian besar penyakit ini termasuk dalam kategori langka, jadi tidak perlu terlalu khawatir.
Virus ini mematikan karena menyerang organ-organ penting kita seperti otak, paru-paru, dan pembuluh darah, yang membuat pemulihan menjadi sangat sulit, atau bahkan mustahil.
Virus ini sering menyebabkan pendarahan hebat dan kegagalan organ. Alasan lainnya adalah banyak dari virus ini menyebar dengan cepat melalui kontak dengan orang atau hewan yang terinfeksi. Dalam beberapa kasus, tidak ada pengobatan yang efektif.
Berikut 5 virus paling mematikan di dunia
1. Virus Ebola
Ebola adalah salah satu virus paling mematikan di dunia. Virus ini menyebabkan Penyakit Virus Ebola (EVD), yang menyebabkan pendarahan hebat, kegagalan organ, dan sering kali kematian. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh orang atau hewan yang terinfeksi.
Tingkat kelangsungan hidup Ebola bervariasi tergantung pada wabahnya, tetapi bisa serendah 25% hingga 50%. Ini berarti bahwa hingga setengah dari orang yang terinfeksi dapat meninggal. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1976 di dekat Sungai Ebola di Afrika dan telah menyebabkan beberapa wabah sejak saat itu.
2. Virus Rabies
Rabies adalah virus yang menyerang otak dan hampir selalu berakibat fatal setelah gejalanya muncul (tidak langsung setelah gigitan). Virus ini biasanya menyebar melalui gigitan hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kelelawar, atau rakun. Virus ini menyerang sistem saraf dan menyebabkan gejala seperti demam, kebingungan, dan kelumpuhan.
Baca Juga Kenali Pencegahan dan Gejala Virus Zika |
---|
Namun, jika seseorang menerima vaksin segera setelah digigit, maka akan ada perlindungan 100%. Meskipun Rabies membunuh puluhan ribu orang di seluruh dunia setiap tahun, sebagian besar di Asia dan Afrika, belum ada satu pun kasus kematian akibat rabies setelah menerima vaksin tepat waktu.
3. Hantavirus
Hantavirus adalah virus langka, tetapi mematikan yang disebarkan oleh hewan pengerat, terutama tikus. Orang terinfeksi dengan menghirup debu yang terkontaminasi urin atau kotoran hewan pengerat.
Virus ini menyebabkan Sindrom Paru Hantavirus (HPS), yang menyebabkan masalah paru-paru yang parah dan dapat menyebabkan kematian. Tingkat kelangsungan hidup untuk HPS adalah sekitar 38%, yang berarti lebih dari separuh orang yang terinfeksi dapat meninggal. Tidak ada pengobatan khusus untuk hantavirus, jadi perawatan medis dini sangat penting.
4. Virus Marburg
Virus Marburg mirip dengan Ebola dan menyebabkan Penyakit Virus Marburg, demam berdarah yang parah. Virus ini menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi dan memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi, berkisar antara 24% hingga 88%.
Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1967 selama wabah di Jerman dan Yugoslavia, yang dikaitkan dengan monyet yang diimpor dari Afrika. Seperti Ebola, virus Marburg menyebabkan pendarahan, demam, dan kegagalan organ.
5. Virus Demam Lassa
Demam Lassa disebabkan oleh virus yang ditemukan terutama di Afrika Barat. Virus ini menyebar melalui kontak dengan urin atau kotoran tikus yang terinfeksi atau melalui kontak antarmanusia. Penyakit ini menyebabkan demam, kelemahan, dan pendarahan. Tingkat kelangsungan hidup bervariasi, tetapi sekitar 1 dari 5 orang yang sakit parah dapat meninggal. Demam Lassa merupakan masalah kesehatan yang serius di beberapa negara Afrika, terutama selama musim kemarau.