Bisnis.com, JAKARTA – Film anyar waralaba James Bond yang berjudul No Time to Die mengalami penundaan jadwal tayang menyusul isu virus corona yang terus mewabah di berabagai negara.
Film ini rencananya akan dirilis di pasar internasional pada 2 April dan di pasar domestik Amerika Utara pada 10 April mendatang.
Namun, penyebaran virus corona telah menyebabkan penutupan sejumlah bioskop di pasar-pasar utama industri perfilman seperti Italia, Korea Selatan, Jepang, dan China.
Hal ini diyakini bisa menjadi pukulan besar bagi film James Bond ke-25 itu, yang menghabiskan biaya produksi lebih dari US$200 juta. Mengingat anggaran yang cukup besar, film perlu tampil cemerlang di pasar internasional agar mendapat untung.
Adapun, dilansir dari Variety, Kamis (5/3) film No Time to Die dilaporkan bakal rilis di Inggris pada 12 November mendatang diikuti sejumlah pasar internasional lainnya. Sementara, di pasar domestik film ini bakal tayang perdana pada 25 November 2020.
Film ini diproduksi oleh Metro-Goldwyn-Mayer Inc (MGM) dan EON Production. Sementara, urusan distribusinya dilakukan oleh Universal Picture.
Film disutradarai oleh Cary Joji Fukunaga dengan penulis naskah Neal Purvis, Robert Wade, dan Phoebe Waller-Bridge. Aktor dan aktris yang terlibat dalam proyek ini adalah Daniel Craig, Rami Malek, Lea Seydoux, Lashana Lynch, Ben Whishaw, Naomie Harris, dan masih banyak lagi.
Keputusan penundaan jadwal tayang No Time to Die dinilai para analis dapat mengganggu kalender rilis film tahun ini. Terlebih sejumlah perusahaan film raksasa juga sedang mempertimbangkan hal serupa terkait penyebaran virus corona baru.
Dengan kondisi ini, dilaporkan bahwa pendapatan industri perfilman di beberapa seperti Hong Kong, Taiwan, dan Italia anjlok karena harus menutup fasilitas umum atau fasilitas publiknya, termasuk bioskop tempat pemutaran film.