Bisnis.com, JAKARTA – Seekor kucing di Belgia dilaporkan terinfeksi virus corona (Covid-19) baru-baru ini. Seperti dua kasus yang tercatat sebelumnya pada hewan peliharaan, virus itu ditularkan dari pemiliknya.
Menurut Steven Van Gucht, ahli virologi dan juru bicara federal untuk epidemi virus corona di Belgia, sekitar sepekan setelah pemiliknya ditemukan terjangkit corona, setelah kembali dari perjalanannya ke Italia Utara, kucing itu memperlihatkan gejala seperti diare, muntah, dan kesulitan bernapas.
Si pemilik kemudian mengirimkan sampel muntah dan feses kucingnya ke laboratorium. Tes genetik menunjukkan tingginya tingkat SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dalam sampel tersebut.
“Kucing itu pulih setelah 9 hari,” ungkap Van Gucht, dikutip dari Live Science.
Sebelum kucing tersebut, hewan peliharaan lain yang dikabarkan terjangkit corona dari pemiliknya adalah dua anjing di Hong Kong.
Anjing pertama, seekor anjing Pomeranian berusia 17 tahun, positif terinfeksi corona cenderung jinak pada akhir Februari. Anjing ini kemudian mati pada pertengahan Maret hanya beberapa hari setelah keluar dari karantina. Meski demikian, tak jelas apa penyebab kematiannya karena sang tuan tidak mengizinkan anjingnya diotopsi.
Anjing kedua, seekor anjing gembala Jerman (German shepherd), juga ditemukan terjangkit virus corona meskipun tidak menunjukkan gejala penyakit, seperti dilaporkan Bloomberg.
Kasus yang dialami kucing di Belgia tersebut merupakan kasus ketiga penularan virus dari manusia ke hewan peliharaannya. Ia sekaligus menjadi kucing pertama yang terinfeksi oleh penyakit virus corona dari pemiliknya.
Kabar terbaru itu seketika membuat banyak pemilik kucing khawatir atas keselamatan mereka. Sebagian bahkan meminta agar hewan-hewan peliharaan mereka dicarikan rumah baru.
BBC melaporkan bahwa tempat penampungan hewan lokal di Inggris telah menerima beberapa telepon dari pemilik kucing. Mereka khawatir bahwa seseorang dengan virus ini mungkin telah memelihara kucing di luar rumah, dan pada akhirnya menularkannya kepada mereka.
Namun, baik tempat penampungan hewan maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejauh ini bersikeras bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan hewan peliharaan dapat menginfeksi manusia dengan Covid-19, seperti dilansir Tech Times.
Hingga kini juga belum ada laporan tentang hewan peliharaan yang menularkan virus itu ke pemiliknya. Van Gucht menekankan bahwa cara penularan dari manusia ke hewan peliharaan bukanlah jalur penyebaran virus yang signifikan.
"Kami pikir kucing adalah korban sampingan dari epidemi yang terjadi pada manusia dan tidak memainkan peran penting dalam penyebaran virus," papar Van Gucht,
“Untuk membuktikan secara pasti bahwa kucing itu terinfeksi virus corona, para ilmuwan akan memerlukan tes darah guna mencari antibodi khusus untuk virus ini,” tambahnya.
Sentimen senada digemakan oleh Jane Sykes, kepala petugas medis hewan di University of California. Kucing dan anjing, katanya, mungkin menjadi inang “jalan buntu” untuk virus penyebab Covid-19.
Ini artinya mereka dapat terinfeksi tetapi tidak melepaskan cukup banyak virus untuk menularkannya ke manusia ataupun hewan lain.
“Secara umum, kita lebih mungkin tertular dari orang lain,” tutur Sykes kepada HuffPost. Per Sabtu (28/3/2020), baik si kucing maupun pemiliknya di Belgia dikabarkan dalam kondisi yang baik.
Nah, bila seorang penderita Covid-19 memiliki hewan peliharaan, hal terbaik yang bisa dilakukannya adalah memanggil dokter hewan terlebih dahulu untuk membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit menular.
Sang pemilik yang positif terinfeksi Covid-19 juga harus mengambil langkah-langkah higienis yang diperlukan untuk mengurangi kemungkinan menginfeksi hewan peliharaan mereka.
