Bisnis.com, JAKARTA – Erwin Prasetya, basis pertama Dewa 19 yang meninggalkan grup band itu pada 2002 setelah berselisih dengan Ahmad Dhani, meninggal dunia pada Sabtu (2/5/2020) pagi dalam usia 48 tahun.
Bersama Dewa 19, almarhum terlibat dalam kelahiran album-album Dewa 19 (1992), Format Masa Depan (1994), Terbaik Terbaik (1995), Pandawa Lima (1997), The Best of Dewa 19 (1999), Bintang Lima (2000), dan Cintailah Cinta (2002).
Meski tidak lagi menjadi bagian dari Dewa 19, Erwin, yang berdasarkan informasi yang beredar meninggal dunia akibat pendarahan lambung, tak lepas dari musik.
Keluar dari Dewa-19, dia pernah menjadi bagian dari KLA Project. Bersama Erwin, kelompok musik yang dimotori Katon Bagaskara itu menelurkan album “New Chapter”.
Erwin pernah pula menjadi pemain pembantu untuk album ketiga TIC Band yang bertitel “Suara Anak Adam” dan dirilis pada 2003.
Berselang 3 tahun kemudian, dia bertindak sebagai produser untuk grup musik Evo Band.
Erwin juga sempat berkolaborasi dengan Wawan Juniarso yang tak lain ialah drummer formasi awal Dewa 19. Keduanya membentuk grup Matadewa pada 2009 bersama Yuda dan Roby Zoelky.
Aku dan Laguku, Jamilah, Kirana, Cintamu Cintaku, Avril, Sehidup Semati, Kuingin, Kembali seperti Dulu, Nikmatilah Diriku, dan Tuhan Tolonglah merupakan deretan tembang yang dihasilkan Matadewa.