Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah warga di Thailand melepaskan gajah mereka ke alam liar untuk menghindari kelaparan pada gajah-gajah, karena penurunan pendapatan selama wabah pandemi virus Corona baru atau Covid-19.
Dilansir dari Sky.com, lebih dari 100 gajah berjalan sejauh 95 mil, dari kota Chiang Mei ke Mae Chaem, tempat desa-desa lokal suku minoritas Karen secara tradisional memelihara gajah.
Sadudee Serichevee, dari distrik Mae Wang di Chiang Mai yang memiliki empat gajah, memutuskan untuk memindahkan gajah yang dimiliki kembali ke desa tempat gajah itu berasal lantaran tidak mampu membayar biaya operasional yang harus dikeluarkan.
Dalam satu bulan, setidaknya, dia harus mengeluarkan biaya sebesar 200.000 baht atau £5.000 untuk menyewa lahan dan fasilitas, membayar staf, dan membeli makanan gajah. Gajah makan sekitar 300 kilogram rumput dan sayuran dalam satu hari.
"Awalnya saya pikir situasinya akan kembali normal dalam satu atau dua bulan. Pada akhir April, saya kehilangan semua harapan," katanya dalam Sky yang dilansir Bisnis pada Rabu (13/5/2020).
Sadudee dan istrinya meyakinkan para pemilik gajah lainnya untuk melakukan perjalanan sepanjang hampir 100 mil untuk mencapai wilayah asal para gajah tersebut karena mengirim hewan-hewan itu dengan truk cenderung mahal bagi pemilik taman.
Kelompok mereka, yang berisi 11 gajah, pemilik dan penangannya, pergi pada 30 April dan disambut oleh penduduk desa ketika datang.
"Gajah-gajah ini tidak memiliki kesempatan untuk kembali ke rumah selama 20 tahun," katanya.
"Gajah-gajah tampak sangat bahagia ketika tiba di rumah, mereka membuat suara-suara bahagia, mereka berlari ke sungai di dekat desa dan bersenang-senang bersama dengan anak-anak kita," tambahnya.
