Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah optimistis Bali akan tetap menjadi destinasi favorit tujuan wisatawan usai pandemi Covid-19. Alasannya, penyebaran Covid-19 di Pulau Dewata yang merupakan salah satu pusat pariwisata nasional tergolong sangat rendah.
Nia Niscaya, Deputi Bidang Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan, Bali tetap akan menjadi favorit wisatawan karena selain menjadi salah satu destinasi yang memiliki daya tarik kuat bagi wisatawan, Bali juga merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki penyebaran Covid-19 yang terkendali.
"Meskipun Bali adalah pusat pariwisata di Indonesia dengan banyak wisatawan yang berkunjung ke pulau itu, tapi Bali bukanlah pusat pandemi Covid-19 di Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (13/5/2020).
Nia menjelaskan, kasus positif Covid-19 di Bali hingga saat ini tercatat sebanyak 300 kasus dengan 195 orang sembuh dan 4 orang meninggal. Hal itu lantaran program pencegahan yang dijalankan pemerintah, baik pemerintah pusat dan daerah berjalan dengan baik.
Selain itu, masyarakat Bali juga disiplin untuk tetap tinggal di rumah dan mematuhi perintah kepala desa dan pemimpin agama setempat.
Nia memperkirakan Bali akan menjadi salah satu destinasi yang relatif lebih cepat pulih dan banyak dikunjungi wisatawan begitu pandemi dinyatakan usai.
"Bali telah sejak awal meningkatkan kewaspadaaannya terhadap Covid-19. Meskipun provinsi tersebut belum secara resmi memberlakukan pembatasan sosial berskala besar [PSBB], tapi sebagian besar tindakan pencegahan telah diambil," tambahnya.
Kemenparekraf, lanjut Nia, akan menjadikan Bali sebagai pilot project untuk penerapan program CHS (Clean, Health, and Safety) untuk diterapkan di berbagai destinasi dan pengelola usaha pariwisata lainnya di Bali, seperti restoran dan hotel.
Selain Bali, pemerintah juga akan menjalankan program serupa di Yogyakarta, Kepulauan Riau, 5 destinasi super prioritas, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan nantinya di seluruh Indonesia.
"Melalui program CHS ini kami ingin destinasi benar-benar siap ketika kembali menerima wisatawan usai pandemi. Kami tidak mau turis mancanegara maupun lokal kecewa karena kami tidak siap," kata Nia.