Ilustrasi ibu hamil
Health

Pentingnya Mengurangi Kecemasan Ketika Hamil Saat Masa Pandemi

Syaiful Millah
Rabu, 15 Juli 2020 - 14:37
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kehamilan merupakan salah satu momen terbaik bagi seorang perempuan. Akan tetapi, kehamilan juga bisa menjadi waktu yang sangat menegangkan karena berbagai alasan.

Sebuah studi berbasis di Amerika Serikat, menemukan bahwa 84 persen ibu hamil mengalami beberapa tingkat stres selama kehamilan mereka. Penelitian lain yang diterbitkan di British Journal of Psychiatry menemukan bahwa persentase ibu hamil yang menderita kecemasan terus meningkat tiap trimester.

Terlebih lagi saat kondisi seperti sekarang ini, di mana terjadi pandemi global yang tak urung selesai. Dengan pembatasan karena Covid-19, jumlah wanita yang menderita kecemasan dan depresi diperkirakan terus meningkat.

“Terutama dengan kelompok pendukung vital, klinik, dan kelas dibatalkan, seorang wanita harus melahirkan sendiri karena adanya isolasi dan pembatasan jarak sosial,” kata Siobhan Miller, Pendiri The Positive Birth Company, seperti dikutip Gulf News, Rabu (15/7/2020).

Rose Logan, Psikolog Klinis dari The Lighthouse Arabia, mengatakan bahwa kecemasan prenatal atau antenatal lebih tidak terlihat daripada depresi pascanatal, dan lebih sedikit dibahas oleh para perempuan yang hamil kepada orang lain.

“Saya pikir banyak perempuan menganggap itu hanya bagian dari kehamilan dan sesuatu yang harus mereka tangani. Tapi itu tidak harus terjadi. Bicaralah dengan dokter tentang hal tersebut, mereka mungkin merujuk ke psikolog atau psikiater tergantung pada situasi,” katanya.

Kendati begitu, hal tersebut tampaknya lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Ada harapan besar pada ibu hamil untuk menikmati setiap detik dan semua aspek kehamilan, jadi tidak selalu mudah untuk memberikan tangan dan mengakui rasa sulit tersebut.

Anna Yates, Psikoterapis dan Pemilik Mind Solutions mengatakan bahwa kesulitan ibu hamil di beberapa tempat adalah ketika mereka jauh dari keluarga. Selain itu, fokus pada kesejahteraan bayi dan mengabaikan kebutuhan ibu sendiri juga menjadi persoalan tersendiri.

Apakah Kecemasan Berdampak Pada Bayi?

Ada beberapa bukti kuat yang menunjukkan pentingnya ibu hamil yang memprioritaskan kesehatan mentalnya. Para peneliti dari University of Zurich baru-baru ini merilis laporan yang menunjukkan bahwa paparan hormon stres dapat meningkatkan peluang bayi terkena ADHD dan kardiovaskular.

“Ada banyak wanita hamil yang cemas atau tertekan. Ini dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi, yang pada gilirannya membuat anak berisiko besar mengalami kecemasan, belajar lambat, atau masalah perilaku lain,” kata Vivette Glover, Profesor Psikobiologi di Imperial College London.

Dia menambahkan bahwa ada faktor lain yang dapat meningkatkan atau mengurangi risiko ini, misalnya dukungan dari suami, perawatan setelah kelahiran, gen anak, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, kondisi emosional seorang ibu adalah tetap yang terpenting.

“Kami tahu bahwa suasana hati ibu dapat memengaruhi plasenta. Jika ibu lebih cemas, ada lebih sedikit enzim yang memecah hormon stres. Ini dapat menyebabkan perubahan dalam cara kerja gen bayi dan sistem biologis lainnya” kata Glover.

Masalah emosional selama kehamilan juga dapat membuat ibu berisiko lebih tinggi mengalami masalah emosional setelah kehamilan. Oleh sebab itu, berbagai alasan tadi menjadi alasan yang cukup untuk mencari bantuan profesional selama kehamilan.

“Jika Anda cemas dan stres atau depresi selama kehamilan, itu meningkatkan risiko masalah kesehatan mental pascakelahiran. Apakah itu depresi pascanatal atau meningkatnya kecemasan. Hal itu dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk mengatasinya,” kata Logan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro