Animal Companion Advisor Didi Almeyda
Relationship

Hewan Peliharaan Sering Kabur atau Buang Air Sembarangan? Kenali Maksudnya

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Selasa, 21 Juli 2020 - 11:39
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Memahami maksud dari tindak dan tanduk perilaku aneh hewan peliharaan memang tak mudah.

Tak melulu perasaan sayang sampai gemas karena kelucuan dan keunikan peliharaan bertahan lama. Apalagi jika Anda menemukan sejumlah hal yang tidak Anda sukai. Misalnya, kebiasaan buang air sembarangan sampai kebiasaan kabur.

Perilaku hewan yang lucu sampai aneh ternyata menyimpan makna yang berbeda. Perilaku tersebut seringkali menjadi isyarat atau cara komunikasi hewan kepada pemiliknya.

Animal Companion Advisor Didi Almeyda mengatakam pada dasarnya hewan adalah mahkluk yang sangat bergantung, taat, dan menerima manusia apa adanya. Hewan tidak punya kecenderungan dendam dan kemarahan luar biasa yang kompleks lain seperti yang mungkin terjadi pada manusia. Sayangnya kesederhanaan insting hewan tidak melulu direspon dengan baik oleh manusia.

Beberapa kasus lain yang juga unik adalah kehalusan indra hewan kerap membuat hewan lebih protektif menjaga manusia sebagai sahabatnya. Tak ayal jika sikap protektif itu justru membuat hewan bersikap aneh dan imbasnya bikin pusing kepala si empunya.

“Tak hanya terbatas pada hewan peliharaan sejenis kucing dan anjing. Aku pun akhirnya menerima klien pada jenis hewan lain seperti reptilia. Aku pun pernah ke Tanjung Puting di Kalimantan Tengah, 2018 lalu untuk mempelajari orangutan dan serangga," kata Didi saat dihubungi Bisnis, beberapa waktu lalu.

Dia pun menegaskan ragam perilaku hewan yang aneh adalah jenis komunikasi non verbal. Sehingga cara manusia memahami hal itu hanyalah dengan cara non verbal.

"Komunikasi non verbal ini bukan hanya hewan ya, tetapi alam semesta,” tutur Didi.

Didi mengaku prospek animal companion advisor di Indonesia cukup baik. Buktinya, setiap tahun ada sekitar 100 animal companion advisor yang menyelesaikan pelatihan dan menerima sertifikat setelah tercatat ada 100 kali menangani kasus dan 5 kasus dijadikan sample untuk sertifikasi dari Linking Awareness.

Dia pun membeberkan sejumlah animal companion advisor juga adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang ditugaskan mengikuti pelatihan untuk membina dan memahami hewan.

Selama beberapa tahun ke depan Didi mengaku masih akan fokus di klinik, shelter, dan beberapa kawasan konservasi seperti Tanjung Puting dan Waykambas.

"Aku masih akan fokus untuk mengomunikasikan ke orang-orang bahwa cara termudah memahami hewan adalah dengan melakukan proses penerimaan mereka apa adanya,” jelas Didi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro