Bisnis.com, JAKARTA -- Sejak pandemi melanda semua negara termasuk di Indonesia, kesulitan menerjang semua industri termasuk industri fashion. Bagaimana cerita para pelaku saat pandemi? Dan bagaimana mereka menggunakan peluang yang ada?
Astika Aquila, designer dari brand lokal Tepa Selira mengatakan bahwa semua rencana yang sudah ia dan rekannya pikirkan secara matang harus batal karena adanya Covid-19, yang mana ia sudah mempersiapkan fashion show untuk memperkenalkan karya Tepa Selira terbaru.
“Semuanya harus cancel dari tempat, undangan, semuanya sebenarnya itu membuat kita down dan agak bingung dan shock. Tapi kita tidak bisa shock terus-terusan gitu kan, lalu kita brainstorming terus. Sisi positifnya dalam pandemi membuat kita lebih kreatif dan survive apapun kita pikirkan dan kita lihat positif negatifnya,” tuturnya dalam Webinar Strategi UKM Fashion di Era New Normal yang diselenggarakan oleh APR, Kamis (23/7/2020).
Agar produk barunya bisa dikenal masyarakat dengan tetap mematuhi PSBB, akhirnya ia menggunakan fashion show virtual dengan menggandeng selebgram untuk memperkenalkan karyanya dan peluang yang ia gunakan ini berimbas baik pada usahanya.
Setali tiga uang, Riri Rengganis pemilik brand yaitu Indische dan Rengganis juga mengatakan bahwa ia pun terkena dampak dari adanya pandemi ini dengan anjloknya omset, namun ia mencari peluang baru yang pada saat itu belum terpikirkan oleh masyarakat.
“Awal pandemi, omset saya drop sampai 80% sehingga hanya menyisakan 20% saja jadi agak panik. Begitu mengeluarkan design masker ini naik lagi. Karena pada waktu itu saya termasuk agak cepat mengeluarkan ide ini. Setelah launching, teman-teman dan konsumen posting di media sosial akhirnya viral,” ujarnya.
