Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Apakah Indonesia Memiliki Kota Layak Anak yang Berkualitas?

Hingga saat ini, hanya ada 3 kota di Indonesia yang mendapatkan predikat utama untuk kota layak anak, tetapi kondisi tersebut segala kebutuhan anak masih belum terpenuhi.
Novita Sari Simamora
Novita Sari Simamora - Bisnis.com 28 Juli 2020  |  14:39 WIB
Apakah Indonesia Memiliki Kota Layak Anak yang Berkualitas?
Anak-anak sekolah - Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia masih belum memiliki kota yang layak anak yang bisa menjamin terakomodasinya kebutuhan anak-anak.

Ketua Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) DKI, Dhani Muttaqin mengungkapkan pada 2019, 247 Kabupaten/Kota di Indonesia telah mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak. Namun, hanya tiga kota yang mengantongi predikat utama yakni Surakarta, Surabaya dan Denpasar. Sedangkan, 244 lainnya masih masuk kedalam Predikat Pratama, Madya dan Nindya.

"Ini menunjukan bahwa mayoritas kota di Indonesia masih belum layak anak dan belum menempatkan anak-anak sebagai pertimbangan perencanaan pembangunan kota," ungkap Dhani dalam keterangan resmi, Selasa (28/7/2020).

Dia mengungkapkan bahwa pendidikan maupun kesehatan di Kota-kota yang telah mendapatkan predikat Layak Anak masih belum sesuai, seperti kualitas guru pada pendidikan anak usia dini yang masih kurang perhatian dari masyarakat ataupun yang lebih parah adalah masih banyak terjadinya kekerasan terhadap anak.

Dhani menambahkan bahwa kota layak anak menjadi penting bukan hanya dalam hal perencanaan saja. Namun, juga perlu disesuaikan dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan, serta perlu adanya kesungguhan dari pemerintah.

Untuk menyosialisasikan indikator-indikator tersebut, katanya, bisa dilaksanakan mulai dari unit terkecil yaitu rumah tangga dan dalam unit lingkungan seperti RT dan RW. Sehingga kota layak anak jangan hanya menjadi predikat dengan pemenuhan indikator-indikator dalam dokumen saja, tetapi realisasi di lapangan perlu dilakukan sungguh-sungguh dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kota anak pendidikan anak
Editor : Novita Sari Simamora

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top