Bisnis.com, JAKARTA – Adaptasi kebiasaan baru dengan berbagai perubahan perilaku masyarakat, menutut pelaku bisnis untuk terus memahami tren dan perilaku konsumen, baik sebelum maupun saat masa pandemi.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Kredivo dan Katadata Insight Center bertajuk “Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia” ditemukan bahwa kepercayaan masyarakat untuk berbelanja online, makin tinggi, termasuk dengan menggunakan pembayaran digital.
Peningkatan kepercayaan dan kenyamanan dalam berbelanja online ini juga membuat konsumen merasa lebih yakin saat bertransaksi dalam nominal besar. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai transaksi yang meningkat dari 2018 ke 2019 di hampir semua tiga belas kategori produk.
Seperti komputer dan aksesorisnya yang rata-rata nilai transaksinya meningkat dari Rp676.000 pada 2018 menjadi Rp777.000 pada 2019; gadget dan aksesorinya dari Rp644.000 menjadi Rp692.000; fashion dan aksesorinya dari Rp110.000 menjadi Rp113.000; kesehatan dan kecantikan dari Rp91.000 menjadi Rp105.000.
Data juga menunjukkan bahwa fashion dan aksesorisnya serta produk kesehatan dan kecantikan menjadi produk yang paling banyak dibeli pada 2019, masing-masing 30 persen dan 16 persen dari jumlah transaksi di e-commerce. Sementara itu, yang menyumbang nilai transaksi tertinggi adalah gadget dan aksesorinya yakni sebesar 33 persen.
General Manager Kredivo Indonesia, Lily Suriani mengatakan bahwa tren positif kepercayaan tersebut berlanjut ke semester pertama tahun 2020. Data internal Kredivo mencatat peningkatan frekuensi pembelian di e-commerce yang terus berlanjut, khususnya pada barang-barang kebutuhan pokok.
“Kondisi ini menunjukkan pergeseran kebiasaan masyarakat dari transaksi offline menjadi transaksi online kian meningkat, sekaligus menandakana bahwa masyarakat tetap percaya pada e-commerce meskipun di tengah situasi menantang saat ini,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima Bisnis, Rabu (5/8/2020).
Direktur Riset Katadata Insight Center, Mulya Amri turut menambahkan temuan menarik lainnya diantaranya peningkatan aktivitas e-commerce didukung oleh konsumen Generasi Z dan Milenial yang berkontribusi sebesar 85% dari total transaksi.
Meski demikian, semua kelompok umur tetap terbuka untuk bertransaksi online, terlihat dari jumlah transaksi rata-rata per orang per tahun yang hampir sama, yakni 17-20 kali dalam setahun berapapun usianya.
“Data ini menunjukkan meskipun didominasi milenial, kepercayaan konsumen pada e-commerce sebagai cara berbelanja terjadi pada lintas generasi. Dengan memperbesar peluang bagi kelompok umur lainnya, konsumen Generasi X dan Baby boomers, hal ini menjadi salah satu cara e-commerce untuk dapat menarik lebih banyak konsumen sekaligus tingkatkan inklusi keuangan,” tambahnya.
Di sisi lain, riset juga menunjukkan bahwa secara keseluruhan rata-rata nilai transaksi kelompok Generasi X dan Baby Boomers yang berusia di atas 35 tahun lebih tinggi dibandingkan Generasi Z dan Milenial.
Nilai per transaksi terbesar pada Generasi Z dan Millenial ada pada komputer dan aksesorinya dengan rata-rata Rp763ribu, sedangkan konsumen di atas 35 tahun paling banyak bertransaksi untuk kategori hotel/travel/pesawat dengan rata-rata Rp1jutaan.
Penelitian bersama Katadata Insight Center ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif, berdasarkan lebih dari 10 juta sampel transaksi yang berasal dari hampir satu juta pengguna Kredivo di enam pemain e-commerce dan marketplace terbesar Indonesia bulan Januari-Desember 2019.
Riset ini menggunakan data primer pengguna Kredivo yang tersebar di 34 provinsi dan dari lima kelompok umur dan pendapatan serta ditentukan berdasarkan random sampling. Penelitian yang dilakukan dari Februari - Mei 2020 tersebut juga menganalisa tipe-tipe konsumen yang berbelanja online dari berbagai aspek, termasuk gender, umur, dan lokasi, hingga menggali lebih jauh jenis-jenis produk yang dibeli oleh konsumen.