Bisnis.com, JAKARTA - Lima bulan lebih sejak pandemi menghantam Indonesia, tidak sedikit warga ibu kota khususnya, dilanda rasa penat berlebih karena terlalu banyak menghabiskan diri di rumah guna menghindari infeksi Covid-19.Berlibur, vakansi, holiday, atau apapun sebutannya kini seakan menjadi obatnya.
Di sisi lain, masih besar kekhawatiran jika harus berlibur ke luar kota sebab risiko tertular selama perjalanan menjadi potensi yang sulit dihindari. Namun tidak perlu khawatir, alternatif liburan di tengah kota tetap ada.
Contohnya saja kawasan Pantai Ancol. Cukup dijangkau menggunakan kendaraan pribadi atau bisa dengan kendaraan umum dengan waktu tempuh tak lebih dari 2 jam.
Tunggu, jangan membayangkan wajah pantai dengan kerumunan dan pasir hitam atau sampah berserakan, kini destinasi wisata berubah drastis.
Saat Bisnis berkunjung akhir pekan lalu, tak ada lagi sampah berserakan karena memang fasilitas tempat sampah disediakan cukup banyak. Begitu pula dengan toilet ataupun kamar bilas yang bersih karena ada petugas sigap berjaga membersihkannya.
Area toilet dibuat cukup menarik, bentuknya seperti rumah kayu yang berjejer dicat warna warni yang cerah. Tidak hanya satu, namun ada beberapa toilet yang tersedia sehingga pengunjung tak perlu lagi mengantre. Bahkan tak ada lagi cerita kehabisan air di toilet hingga membuat bau air seni manusia tersebar karena belum disiram.
Begitu pula di area pinggir pantai, tempat para pengunjung bersantai. Sangat bersih dan lebih nyaman. Hal ini karena pengelola Pantai Ancol memberi batas antara pasir dan tempat pengunjung bersantai. Pasir hanya ada di bibir pantai sementara tempat para pengunjung menggelar tikar sudah dipaving dan sebagian diaspal. Pohon-pohon pun ditata rapih agar setiap area santai pengunjung sejuk merata. Dari pantauan Bisnis, renovasi area masih berjalan.
Paling utama yang menarik perhatian yakni pasir Pantai Timur Ancol yang kini berwarna putih, tak kalah dengan pasir pantai-pantai unggulan di Bali. Ya, pasir putih yang dimiliki Pantai Ancol saat ini merupakan pasir yang dibawa langsung dari Bangka Belitung. Hal lain yang menjadi sorotan yakni air pantai yang tak lagi keruh bahkan cenderung biru.
Memang di tengah pandemi Covid-19 ini, pengelola Ancol Taman Impian membatasi aktivitas pengunjung. Mereka membatasi area berenang dengan memagari bibir pantai menggunakan tali memanjang. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penularan virus corona antar pengunjung ketika berenang.
Pengunjung juga diwajibkan menggunakan masker di area pantai. Protokol kesehatan lainnnya tak boleh absen. Kendati demikian, hal tersebut tak menjadi masalah mengingat masih banyaknya pengunjung yang menikmati Pantai Ancol sekedar bersantai, bermain pasir, atau berswafoto. Bahkan tak sedikit yang sengaja membawa speaker portabel dan mendendangkan lagu bersama keluarga, hingga melaksanakan ibadah.
Hal berikutnya yang menjadi perhatian yakni tersedianya rumah makan atau restoran di lokasi pengunjung bersantai. Tak perlu lagi repot membawa rantang, cukup mengeluarkan puluhan ribu pengunjung sudah bisa menikmati seporsi nasi beserta lauk plus minuman.
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk memang telah berkerja sama dengan brand-brand ternama menghadirkan destinasi wisata kuliner. Selain Bandar Djakarta yang telah bertengger di pinggir Pantai Ancol sejak lama, ada pula Talaga Sampireun, Rumah Kayu, Segarra, Jimbaran Resto, Saung Mang Engking, Rempah Penyet, Ayam Tepi Laut, dan Kafe Hoax yang menjadi alternatif pilihan pengunjung untuk mengisi perut yang kosong.
Direktur Utama, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Teuku Sahir Syahali pada paparannya pekan lalu mengungkapkan, dari beragam bisnis yang dikelola tersebut, berdampak pada peningkatan pendapatan perseroan pada 2019 yang tumbuh 6% menjadi Rp 1.358 miliar dari Rp 1.283 miliar di 2018. Alhasil laba 2019 juga tumbuh 3% menjadi Rp 230 miliar, dari posisi laba 2018 yang sebesar Rp 223 miliar. Lepas dari untung tersebut, hadirnya rumah makan memang memberi kemudahan pengunjung ketika berekreasi terutama bersama keluarga besar.
Sementara itu, saat ini di kawasan Pantai Timur akan hadir area multifungsi dengan nuansa alam yang bernama Symphony of The Sea. Saat Bisnis berkunjung, area tersebut masih dipagari dan belum sepenuhnya rampung. Terletak persis di tepi pantai, kawasan yang memiliki luas 51.000 meter persegi itu akan terbagi atas 3 area yaitu Stone, Water & Sand dan Forest.
Masing-masing area memiliki karakter sendiri yang merupakan elemen baru menceritakan harmoni antara alam dan manusia. Pada area ini pengunjung nantinya dapat jogging, bersepeda ataupun yoga sambil menikmati segarnya udara pantai.
Sebagai penutup yang cukup ampuh menghilangkan penat yakni ketika menjelang sore hari. Tampak pantai lebih ramai lantaran banyak pengunjung yang datang untuk bersepeda santai.
Memang pada sore hari, matahari terbenam di pantai selalu mengasyikkan. Semburat jingga yang memantul di permukaan air laut ujung Jakarta itu sungguh tampak jauh lebih indah dari sebelumnya. terlebih jika dinikmati di atas dermaga pantai. "Cantik"