Bisnis.com, JAKARTA - Seiring bertambahnya usia, semakin sulit untuk mencerna, menyerap, dan memetabolisme nutrisi serta beberapa obat. Pada kondisi ini, suplemen mungkin sangat dibutuhkan.
Menurut penelitian dan pakar kesehatan, suplementasi vitamin K sangat penting bagi mereka yang berusia di atas 60 tahun.
Analisis data yang digabungkan dari berbagai penelitian menemukan bahwa lansia dengan kadar vitamin K yang rendah dalam darah memiliki risiko 19 persen lebih tinggi untuk meninggal lebih awal karena sebab apapun.
“Orang dewasa yang lebih tua, terutama pria adalah kelompok usia yang mengonsumsi paling sedikit vitamin K,” kata Dr Sarah Booth dilansir dari Express UK, Kamis (3/9/2020).
Dalam sebuah studi dengan Institut Kesehatan Nasional Perpustakaan Kedokteran Nasional AS, vitamin K1 dan K2 sebagai kelompok vitamin baru yang dibutuhkan untuk kesehatan manusia.
Studi tersebut mencatat vitamin K2 mungkin merupakan tambahan yang berguna untuk pengobatan osteoporosis, bersama dengan vitamin D dan kalsium, menyaingi terapi bifosfonat tanpa toksisitas.
“Ini juga dapat secara signifikan mengurangi morbiditas dan mortalitas pada kesehatan jantung dengan mengurangi kalsifikasi vaskular. Vitamin K2 tampak menjanjikan pada diabetes, kanker, dan osteoartritis," jelasnya.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa suplementasi vitamin K mungkin berguna untuk sejumlah kondisi kronis dan suplementasi mungkin diperlukan untuk kesehatan tulang dan jantung.
Dalam studi lain, mereka menyelidiki vitamin K sebagai mikronutrien yang kuat dalam penuaan dan penyakit terkait usia.
“Vitamin K adalah mikronutrien multifungsi yang terlibat dalam penyakit terkait usia seperti penyakit kardiovaskular, osteoartritis dan osteoporosis,” kata penelitian tersebut.
Dijelaskan pula, beberapa penyakit inflamasi kronis dan penyakit terkait mineralisasi telah dikaitkan dengan kekurangan vitamin K, yaitu penyakit kardiovaskular (CVD), penyakit ginjal kronis (CKD), osteoartritis (OA) dan osteoporosis.
“Karena ini adalah kondisi kesehatan terkait usia yang sangat umum, dan peradangan serta mineralisasi patologis terkait dengan proses penuaan, konsep baru keterlibatan vitamin K dalam penuaan dan peradangan muncul," sebut penelitian itu.
Penelitian lain menunjukkan bahwa terlalu sedikit vitamin K dikaitkan dengan berbagai masalah, seperti fungsi kognitif dan mobilitas. Lansia yang kurang vitamin K cenderung berisiko lebih tinggi untuk mengalami disabilitas mobilitas.
Para peneliti meminta penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan dan mengklarifikasi mekanisme yang mungkin menghubungkan vitamin K dengan mobilitas.
Vitamin K adalah sekelompok vitamin yang dibutuhkan tubuh untuk pembekuan darah, membantu menyembuhkan luka. Menurut Badan Kesehatan Inggris ada juga beberapa bukti vitamin K dapat membantu menjaga kesehatan tulang.
Sumber vitamin K yang baik termasuk sayuran berdaun hijau seperti brokoli dan bayam, minyak sayur dan biji-bijian sereal. Jumlah kecil juga dapat ditemukan dalam daging dan produk susu.