Iwearzule
Fashion

Bisnis Fesyen Pria, Iwearzule Luncurkan 6000 Produk Perbulan

Dewi Andriani
Selasa, 8 September 2020 - 08:43
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Modal kadang kala menjadi permasalahan umum yang sering dihadapi seseorang yang ingin memulai bisnis. Padahal meski tanpa modal sama sekali seseorang tetap bisa sukses mengembangkan bisnis. Namun, kunci utama dalam berbisnis adalah kreatif dan inovatif.

Seperti halnya tiga sekawan Zulqarnain Rosano, Haris Adi Prayuda, dan Ihsan Rizalul yang sukses mengembangkan bisnis fesyen pria di bawah bendera Iwearzule yang didirikan pada tahun 2012 silam.

Mulanya, Iwearzule fokus berjualan celana chino karena memang trend celana tersebut tengah naik daun sedangkan belum banyak pemain lokal yang fokus memproduksi jenis celana tersebut sehingga para pendirinya merasa kesulitan menemukan celana chino yang pas dan sesuai keinginan.

Kondisi ini kemudian menginspirasi ketiganya untuk memproduksi sendiri celana chino di Indonesia dengan sistem custom atau preorder. Apalagi di Bandung cukup banyak pengrajin yang bisa diajak bekerjasama untuk memproduksi celana sesuai dengan keinginan.

"Iwearzule ini unik, bisnisnya dimulai dari tanpa modal atau 0 rupiah. Ceritanya dulu karena memang lagi ngga punya modal, terus nyari gambar-gambar celana chino di google, lalu coba jual di twitter dengan sistem pre-order. Jadi nanti, setiap ada orderan masuk, dibuatin dulu ke tukang jahit. Terus seperti itu sampai bisa ngumpulin modal buat bikin sample sendiri, " ujar Ihsan Rizalul, Co-Founder Iwearzule.

Karena awalnya fokus jualan celana chino, maka nama akun Twitter yang digunakan untuk mempromosikan usaha tersebut adalah @celanachino. Kian lama permintaan terus meningkat karena trend celana chino makin naik daun.

Agar bisnis yang dijalankan lebih berkembang, Ihsan dan teman-temannya sepakat untuk mengembangkan brand yang kemudian diberi nama Iwearzule. “Nama iwearzule ini karena foundernya namanya Zule, dia narsis, jadi diberikan nama Iwearzule,” candanya.

Menurutnya, peluang bisnis pada fesyen pria masih sangat terbuka luas, sebab saat ini kaum pria pun banyak yang sudah memperhatikan pentingnya menjaga penampilan.

Dalam mengembangkan bisnisnya, Iwearzule terus melakukan inovasi dan berpikir lebih kreatif untuk dapat diterima di hati para pecinta fesyen.

Selain itu, setiap produk yang dibuat sangat mengutamakan kualitas dengan pemilihan material, bahan, hingga proses penjahitan yang benar-benar dipantau dengan jeli sehingga menghasilkan produk yang fashionable dan berkualitas tetapi tetap ramah di kantong.

Keunikan dan keistimewaan dari Iwearzule ini adalah proses produksinya yang bisa dicustom sesuai dengan ukuran yang diinginkan sehingga ketika digunakan oleh si pemakai bisa benar-benar fit di badan.

jaket unik umkm
jaket unik umkm

Iwearzule.com menyediakan banyak pilihan model, ukuran dan warna pada setiap kategori yang dapat dipilih atau disesuaikan dengan selera calon pelanggan.

Misalnya, calon pembeli ingin memesan kemeja, maka dia bisa memilih ingin warna apa, ukurannya berapa, apakah model tangan panjang atau tangan pendek, dan lain sebagainya. Iwearzule akan memproduksi sesuai keinginan, dengan garansi uang kembali jika tidak sesuai estimasi, dan garansi 1 tahun untuk perbaikan produk

Saat ini Iwearzuke tidak hanya fokus pada celana chino saja tetapi mencakup beragam jenis pakaian cowok mulai dari chino, denim, jogger, jaket, kemeja, kaos, setelah, hingga akseseoris dengan range harga yang berkisar antara Rp300.000an untuk produk dasar dan sekitar Rp400.000 hingga Rp700.000an untuk produk premium.

“Kalau best seller nya saat ini produk jaket boomber yang bolak balik, bisa dipakai dengan style casual dan bisa pula untuk style yang lebih sporty,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, Iwearzule juga akan mengeluarkan kembali jaket travelling yang diberi nama Ezio Adapt 2.0 yakni versi kedua dari jaket Ezio yang dirilis sekitar 2 tahun lalu. Menurutnya, produk Ezio ini merupakan salah satu produk best seller karena bisa terjual hingga lebih dari 20.000 pcs.

Jaket  ezio ini merupakan salah satu inovasi yang dikeluarkan oleh Iwerzule karena berupa jaket multifungsi yang saat ini belum ada di Indonesia. Dengan bentuknya yang multifungsi, di dalam jaket tersebut, si pemakai bisa membawa beragam barang untuk traveling mulai dari kantong gadget, kamera, tempat botol, powerbank, car holder, memiliki masker di dalamnya, hingga bisa dijadikan sebagai sling bag, dan juga bantal.

 “Ezio adapt ini dirancang khusus untuk para pria yang ingin beradaptasi dengan kondisi new normal di masa pandemi. Sesuai dengan campaign yang diangkat, Live 2 Adapt, Ezio Adapt ini memiliki 25 fitur yang membantu pemakainya beradaptasi dengan kondisi saat ini,” terangnya.

Ezio Adapt ini dibanderol seharga Rp499.000 tetapi selama masa penawaran harganya hanya sekitar Rp399.000 yang di dalamnya juga terdapat berbagai tambahan bonus seperti masker, touch tool, eco friendly packing, hingga cashback.

Dalam setiap proses produksi, iwearzule saat ini telah memiliki penjahit internal, dan juga menjalin kerjasama dengan para penjahit rumahan di sekitar Bandung Cimahi untuk mengerjakan produk Iwearzule.

“Kami ingin memberikan manfaat kepada penjahit rumahan tapi untuk kualitas tetap kami yang melakukan quality control dengan baik sehingga kualitas produk kami tetap terjaga,” ujarnya.

Adapun untuk proses pemasaran, saat ini Iwearzule benar-benar memanfaatkan berbagai channel promosi yang ada mulai dari facebook, instagram, website, dan lain sebagainya. Tak heran bila saat ini Iwearzule sangat dikenal di kalangan anak muda Indonesia yang memahami fesyen, khususnya para pria.

Pertumbuhan bisnisnya pun terbilang sangat signifikan, dari yang awalnya hanya berjualan foto dan tanpa modal sama sekali, saat ini memiliki banyak tim dan mampu memproduksi sekitar 5.000 hingga 6.000 produk setiap bulannya.

“Rata-rata satu bulan kita mengeluarkan sekitar 5 artikel baru karena tim R&D juga fokus untuk membuat produk yang solve cust problem, jadi nggak asal bikin produk baru,” tambahnya.

Namun, untuk mencapai titik saat ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan pengorbanan, perjuangan, serta kerja keras dan kreativitas untuk bisa berkembang menjadi seperti ini.

Bahkan, untuk fokus mengembangkan brand, ketiga founder rela untuk tidak digaji sampai 6 bulan lamanya di tahun 2014 silam. “Bukan karena enggak ada cash, tapi karena memang kami yang memutuskan untuk gaji tersebut ditabung saja untuk modal agar bisa “ngeledakin” si Iwearzule ini, dan Alhamdulillah bisa menjadi seperti sekarang,” tutupnya.

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro