Bisnis.com, JAKARTA -- Dalam rangka merayakan ulang tahun pertamanya, KISAKU memperkenalkan KISAKU Sustainability Program.
Catherine Halim, Co-founder dan Managing Partner KISAKU mengatakan, selain menghapus penggunaan plastik sekali pakai dan pemberian diskon 10% bagi pelanggan yang membawa tumbler sendiri, melalui program ini KISAKU memperkenalkan penggunaan gelas plastik tanpa sedotan (strawless cup), serta memulai kolaborasi dengan Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administratif Jakarta Selatan menyatakan tanpa adanya pemilahan sampah yang benar, maka Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan penuh dalam jangka waktu maksimal dua tahun. Untuk itu pemilahan sampah penting dilakukan, agar sampah daur ulang dapat dimanfaatkan kembali oleh pihak ketiga sehingga membantu mengurangi volume sampah di TPA.
Ada empat komponen yang dapat didaur ulang, yaitu kertas, plastik, besi dan logam, serta kaca. Data dari Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan menyebutkan bahwa selama Januari - September 2020, sampah kertas menempati urutan pertama sejumlah 106.491 kilogram. Sementara urutan kedua ditempati sampah plastik dengan jumlah 61.075 kilogram. Selanjutnya urutan ketiga ditempati oleh sampah besi dan logam sejumlah 12.948 kilogram, dan kaca di urutan keempat dengan jumlah 10.139 kilogram.
Namun selama pandemi ada penurunan jumlah sampah daur ulang, terutama sampah kertas menurun hingga 45 persen, dan sampah plastik menurun 42 persen. Penurunan ini disebabkan oleh penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga mengurangi waktu operasional mal dan pasar yang merupakan area penghasil sampah terbesar
Oleh sebab itu Catherine menegaskan KISAKU Sustainability Program hanyalah langkah kecil untuk lingkungan yang lebih baik, apalagi KISAKU juga sadar bahwa bisnis ini sulit untuk 100% menghapus penggunaan bahan plastik.
"Oleh karenanya kami memutuskan berkolaborasi dengan Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan dalam Program Daur Ulang KISAKU, agar sampah yang masih kami hasilkan bisa diolah secara lebih baik," kata Catherine dalam siaran pers, Senin (14/9/2020).
Melalui program ini, KISAKU akan mengajak pelanggan untuk mengembalikan produk daur ulang yang terdiri dari botol air minum kemasan, botol KISAKU sebesar 160ml, 250ml, dan 1 liter, serta gelas plastik. Tiap pelanggan yang mengembalikan satu produk daur ulang akan mendapat satu stempel di kartu Program Daur Ulang KISAKU.
Setelah mengumpulkan 10 stempel, pelanggan dapat menukarkannya dengan satu buah minuman Iced/Hot Black, Iced/Hot Latte, Iced/Hot Kampoeng Latte, Iced/Hot Pandan Latte, Iced/Hot Chocolate, dan Iced/Hot Mocha. Nantinya tiap produk daur ulang yang berhasil dikumpulkan oleh KISAKU akan dikirimkan ke Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan, untuk diolah lebih lanjut dengan bekerjasama bersama pihak ketiga.
Ellen De Wilde, Ketua Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan mengatakan, pihaknya menyambut baik kepedulian setiap perusahaan untuk membantu menjaga lingkungan, dengan bergabung dalam memaksimalkan program daur ulang plastik, kertas, besi dan logam, serta kaca.
"Kami juga berharap bahwa inisiatif yang telah dilakukan oleh KISAKU dapat memberikan inspirasi bagi perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga secara bersama kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik," ungkap Ellen.