Ilustrasi/Reuters-Srdjan Zivulovic
Health

Jadilah Pasien Aktif, Jangan Ragu Laporkan Efek Samping Obat

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Jumat, 18 September 2020 - 01:08
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Untuk meningkatkan efektivitas kerja obat penting adanya partisipasi pasien mengadukan terjadinya efek samping dalam proses konsumsi obat.

Masyarakat khususnya pasien perlu berpartisipasi aktif melaporkan kejadian tidak diinginkan (KTD) maupun efek samping obat (ESO) yang digunakan pada diri sendiri maupun anggota keluarga. Pelaporan ini penting untuk keselamatan dan keamanan pasien selama pengobatan.

Demikian dijelaskan Presiden Direktur Bayer Indonesia Angel Michael Evangelista dalam peringatan Patient Safety Day, Kamis (17/9/2020).

Bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Angel Michael menjelaskan pihak Bayer mendukung tercapainya keselamatan dan keamanan pasien, utamanya dalam menjalankan perawatan dengan bantuan obat produksi Bayer. Hal ini seiring dengan komitmen perusahaan menghasilkan obat yang berkualitas dan aman.

“Bagi Bayer, keselamatan dan keamanan pasien adalah kewajiban dan inti dari bisnis kami,” ungkap Angel dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/9/2020).

Oleh sebab itu, Tim Pharmacovigilance Bayer bekerja sama mendeteksi pola efek samping dan obat-obatan yang digunakan pasien.

Salah satu langkahnya adalah dengan memastikan deteksi dini sinyal keselamatan melalui pelaporan kejadian tidak diiinginkan (KTD).

“Sehingga untuk memberikan akses pelaporan efek samping obat Bayer, perusahaan menyediakan aplikasi Safe Track, yang bisa diakses secara online,” sambung Angel Michael.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo mengatakan untuk menjamin keselamatan pasien, para tim medis pun wajib berpegang pada prinsip First Do Not Harm, atau melakukan segala langkah dengan mengutamakan keselamatan pasien.

Di sisi lain dia menyebutkan sangat penting bagi pasien kanker untuk segera melaporkan ke dokter jika terjadi efek samping setelah menggunakan obat tertentu. Dengan begitu, dokter dapat memberikan nasihat jika diperlukan perawatan medis tertentu atau mengubah obat apabila masih harus melalui perawatan lainnya.

“Sehingga terlihat bahwa konsep Patient Safety itu perlu dipegang oleh semua pihak yang terlibat dalam proses pengobatan,” ujarnya.

Dr. Eko Adhi Pangarsa, Ketua YKI Cabang Jawa Tengah menambahkan, pasien harus juga memahami ada sejumlah efek samping yang secara umum dialami penderita kanker. Misalnya berupa mual, muntah, bibir pecah-pecah, dan kelelahan.

Pasien disarankan memahami pengobatan yang dijalankan dengan mengubah gaya hidup dan pola makan yang sesuai untuk meminimalisir efek samping.

“Efek samping obat dimulai dari proses pengobatan dari gejala ringan sampai berat. Maka, sebaiknya pasien dan keluarga atau care giver berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan semua informasi terkait efek samping yang bisa dan mungkin terjadi. Pasien dan keluarga juga harus melaporkan ke dokter jika terjadi efek samping,” tegasnya.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro