Akankah China dan Amerika Serikat bekerja sama terkait vaksin?
Pada Juli lalu, pejabat tinggi penyakit menular Amerika, Anthony Fauci mengatakan bahwa kecil kemungkinan negara tersebut akan menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh China atau Rusia, mengingat sistem regulasi mereka jauh lebih buram daripada yang ada di Barat.
Steve Tsang, direktur China Institute di SAOS University of London mengatakan bahwa masing-masing negara akan memprioritaskan dirinya sendiri. Menurutnya, cara paling efektif untuk memberantas virus tidak menjadi agenda politik teratas di negara manapun.
Adapun, Huang mengatakan kurangnya kepercayaan diperkirakan akan memengaruhi minat kekuatan Barat lainnya terhadap vaksin China. Sementara, China dapat menggunakan ketersediaan vaksin untuk menghukum negara-negara yang memiliki sengketa diplomatik seperti Australia, Kanada, dan India.