Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan China bernama Beijing wantai Biological Pharmacy Enterprise Co Ltd berencana memulai uji klinis tahap menengah dari vaksin virus corona semprot hidung atau inhaler di China pada bulan ini.
Dilansir dari Live Mint, Senin (9/11) para peneliti mengatakan sebagai alternatif dari suntikan umum di lengan, vaksin semprot dapat memicu respons kekebalan spesifik di saluran udara dengan meniru infeksi pernapasan.
Catatan di Chinese Clinical Trial Registry menunjukkan bahwa sebuah studi fase 2 yang melibatkan 720 peserta dan dijalankan oleh pusat pengendalian dan pencegahan penyakit tingkat kota di provinsi Jiangsu, akan berlangsung mulai 17 November mendatang.
Catatan registri itu juga menunjukkan bahwa percobaan akan melihat vaksin yang diberikan dalam interval dua atau tiga minggu dan akan menguji keamanan serta kemampuannya untuk memperoleh tanggapan kekebalan.
Kandidat menggunakan virus influenza yang dilemahkan untuk mengangkut potongan genetik dari protein virus corona baru. Studi tahap 2 juga akan mengevaluasi bagaimana antibodi yang sudah ada sebelumnya terhadap jenis virus flu tertentu pada orang sehat.
Namun demikian, sejauh ini Beijing Wantai masih belum menanggapi permintaan komentar yang diajukan oleh Reuters terkait uji coba yang akan dilaksanakan tersebut.
Sebagai informasi, para peneliti di Inggris juga tengah mempelajari kandidat vaksin Covid-19 versi inhalasi atau spray untuk melihat apakah metode itu dapat memberikan respons imun lokal di saluran pernapasan.
