Bisnis.com, JAKARTA - Helena Bonham Carter mengatakan "The Crown" memiliki tanggung jawab moral untuk memberi tahu pemirsa bahwa ini adalah karya fiksi dan bukan fakta sejarah setelah serial tersebut mendapat kritik dari pendukung keluarga kerajaan Inggris.
Aktor, yang telah memerankan Putri Margaret dalam dua musim terakhir serial Netflix itu, menyampaikan pesannya dalam podcast resmi "The Crown" bahwa dia merasa penonton harus diberi tahu tentang perbedaan antara pertunjukan dan versi nyata dari peristiwa asli.
"Ini produk hasil dramatisasi. Saya ingin menegaskan hal ini, karena saya pikir kami memiliki tanggung jawab moral untuk mengatakan bahwa [The Crown] bukan tayangan dokumenter melainkan drama. Mereka adalah dua entitas yang berbeda," ujar Bonham Carter, seperti dikutip melalui Insider, Selasa (1/12).
Namun, Bonham Carter memuji penulis dan pencipta acara tersebut, Peter Morgan atas hasil penelitiannya yang ekstensif sebagai dasar acara tersebut.
"[The Crown] adalah film dokumenter yang tepat," tambahnya. "Itu luar biasa dan kemudian Peter mengubah segalanya."
Komentarnya muncul setelah Menteri Budaya Inggris Oliver Dowden mengatakan dia akan menulis ke Netflix untuk membuat "permintaan resmi" agar disclaimer untuk cerita fiksi ditambahkan pada intro "The Crown" sehingga pemirsa yang lebih muda, yang mungkin belum lahir ketika kisah sebenarnya terjadi, tidak salah menafsirkan acara itu sebagai kebenaran historis.
"Ini adalah karya fiksi yang diproduksi dengan indah, begitu juga dengan produksi TV lainnya," kata Dowden kepada Mail akhir pekan lalu.
:Netflix seharusnya bersikap sangat jelas sejak awal. Tanpa ini [disclaimer], saya khawatir pemirsa dari generasi yang lebih muda salah mengira fiksi sebagai fakta."
Bonham Carter sendiri memiliki hubungan dengan bangsawan Inggris yang dia perankan.
Pamannya, Mark Bonham Carter, pernah berkencan dengan Putri Margaret.
"Aneh rasanya, pada dasarnya saya berkencan dengan paman saya," katanya kepada The Sun tahun lalu.
Musim keempat "The Crown" ditayangkan perdana di Netflix awal bulan ini, dan acara tersebut mengikuti kehidupan keluarga kerajaan Inggris dari akhir 1970-an hingga awal 1990-an bertepatan dengan berbagai peristiwa penting seperti Perang Falklands, pernikahan Pangeran Charles (Josh O'Connor) dan Putri Diana (Emma Corrin), serta hubungan kompleks antara Perdana Menteri Margaret Thatcher (Gillian Anderson) dan Ratu Elizabeth II (Olivia Colman).
Dalam wawancara baru-baru ini di podcast yang sama, Peter Morgan mengakui bahwa dia benar-benar "mengarang" adegan tertentu tetapi dia membela haknya untuk mendramatisasi acara.
"Ada tarik-ulur yang konstan," katanya. "Saya telah memahami, setidaknya untuk saya sendiri, bahwa ketika Anda benar-benar hanya fokus pada penelitian dan fakta, dramanya akan menjadi menyedihkan."
